Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta mengoptimalkan pemanfaatan media virtual sebagai "panggung" bagi seniman dan budayawan untuk berkarya sekaligus menyampaikan nilai-nilai budaya ke masyarakat.

"Banyak kegiatan yang kami lakukan melalui media virtual sehingga teman-teman pelaku seni dan budaya bisa tetap berkarya," kata Kepala Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta Yetti Martanti di Yogyakarta, Senin.

Sepanjang Januari, Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta menggelar kegiatan bertema "Sorot Budaya" yang dapat dinikmati melalui kanal YouTube instansi.

Kegiatan tersebut meliputi pemutaran film pendek dengan berbagai tema, kuliner, sejarah, sastra Jawa, film dokumenter, pentas seni, gelar macapat, kelana museum, upacara adat, hingga pagelaran wayang.

Yetti berharap masyarakat tetap dapat menikmati berbagai sajian seni dan budaya semasa pandemi COVID-19.

"Meskipun dalam kondisi pandemi, tetapi upaya untuk mengenalkan dan transfer nilai-nilai budaya tidak lantas berhenti. Harus tetap dilakukan," katanya.

Karena pertunjukan langsung yang dihadiri oleh banyak penonton tidak memungkinkan diselenggarakan semasa pandemi, Yetti mengatakan, maka media virtual dipilih sebagai ajang kegiatan kebudayaan.

"Meski ada pembatasan aktivitas tetapi upaya untuk sosialisasi, edukasi, dan transfer nilai budaya ke masyarakat harus tetap berjalan," katanya.

Ia mengatakan, pemanfaatan media virtual untuk mengakomodasi berbagai kegiatan budaya sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu.

"Antusias masyarakat termasuk pelaku seni dan budaya terus meningkat. Penonton di YouTube juga semakin banyak. Masyarakat memahami bahwa ada banyak informasi yang bisa diperoleh dari media virtual," katanya.

Baca juga:
Kemendikbud optimalkan pemanfaatan media digital dalam pelestarian budaya
Indonesia pamerkan warisan budaya di Amsterdam