Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendirikan dapur umum di Posko Crisis Center Sriwijaya Air di Aula Bandara Internasional Supadio Pontianak dengan menyajikan minuman hangat dan makan-makan ringan bagi para petugas Basarna, TNI, Polri dan termasuk bagi jurnalis yang mencari informasi tentang kecelakaan maskapai Sriwijaya Air SJ-182.

"Kita mendirikan dapur umum untuk mendukung segala kegiatan di Posko Crisis Center dalam menyiapkan makanan dan minuman secara gratis" kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kalbar, Hendro di Sungai Raya, Senin.

Dapur umum melibatkan belasan orang tenaga Tagana dan Pelopor Dinsos Kalbar yang bahu membahu menyiapkan minuman hangat dan makan-makanan ringan tersebut.

"Pada situasi tanggap bencana, biasanya dapur umum ini sebenarnya dibuka untuk para korban. Namun karena para korban itu berada jauh di Jakarta, maka dapur umum ini kami buka untuk melayani teman-teman yang mengepos di Crisis Center ini," kata Hendro.
Baca juga: Ibunda Dinda Amelia terus bertahan di Bandara Supadio Pontianak
Baca juga: Guru SMKN 3 Pontianak salah satu korban kecelakaan Sriwijaya


Menurutnya, makanan dan minuman yang disiapkan melalui dapur umum Dinsos Kalbar ini, bisa juga dinikmati oleh para keluarga korban yang mendatangi Posko Crisis Center di Bandara Supadio ini.

"Bila berkenan pihak keluarga yang datang ke Posko Crisis Center ini boleh untuk mengambil makanan dan minuman yang telah kami siapkan," katanya.

Ia menambahkan, selain makanan ringan dan minuman, Dinsos Kalbar juga menyiapkan tenda yang berada di sebelah dapur umum dan dilengkapi dengan beberapa tempat tidur lipat.

"Kami juga menyiapkan Velbed untuk tempat sekedar beristirahat bagi mereka-mereka yang mengepos di Posko Crisis Center Bandara Supadio ini. Mudah-mudah apa yang kami siapkan ini benar-benar dapat menunjang selama berlangsungnya kegiatan di Posko Crisis Center Bandara Supadio," katanya.
Baca juga: Keluarga korban sesalkan pemindahan pesawat dari Nam-Air ke Sriwijaya
Baca juga: Sriwijaya Air: Tiga keluarga korban akan berangkat ke Jakarta