Jakarta (ANTARA) - Badan Search dan Rescue Nasional (Basarnas) mengharapkan adanya semangat dari tim SAR gabungan dan kesabaran dari pihak keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air yang hilang saat melintasi Kepulauan Seribu.

"Kami harapkan dari tim SAR gabungan yang bersinergi di lokasi pencarian agar bisa cepat ditemukan korban, keluarga korban juga bisa menunggu dan bersabar. Kami melakukan yang sebaiknya dalam proses evakuasi ini," kata Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman di KN SAR Wisnu di perairan Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Ahad.

Selama dua hari pencarian dan evakuasi, tim SAR gabungan telah dikerahkan di titik koordinat yang menjadi kemungkinan lokasi pesawat tujuan Pontianak dari Jakarta tersebut jatuh dengan melibatkan kapal-kapal geosurvei
untuk melakukan pencarian bawah air.

Kemudian juga sudah diturunkan tim penyelam untuk melakukan pencarian dan evakuasi. "Sampai saat ini sudah ditemukan beberapa serpihan yang diduga potongan pesawat dan ada beberapa potongan tubuh dan akan terus dilakukan di titik yang menjadi dugaan lokasi korban terbanyak," ujar Hendra.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan diduga jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca juga: DKI kerahkan 11 kapal untuk pencarian Sriwijaya SJ 182
Baca juga: Wagub ingatkan warga Jakarta tidak berikan informasi keliru SJ 182
Kapal milik Pemprov DKI Jakarta ikut membantu operasi pencarian dan evakuaai pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Ahad (10/1/2021). (ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu)
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Baten. setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Tim Penyelam Yontaifib temukan KTP atas nama Yaman Zai
Baca juga: Polairud kembali temukan bagian pesawat Sriwijaya Air