Bandung (ANTARA) - Syaiful Huda kembali memimpin Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat (Jabar) periode 2021-2026 melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PKB Jabar di Kota Bandung.

"Kami yang di tanfidz akan maksimal bekerja, mengambil inisiatrif-inisiatif. Sekali lagi partai ini basisnya adalah nilai," kata Syaiful Huda, Minggu.

Berdasarkan ketetapan Muswil DPW PKB Jabar, telah disepakati Acep Adang Ruhiyat sebagai Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar; Sidkon Djampi sebagai Sekertaris Dewan Syuro DPW PKB Jabar dan Acep Jamaludin sebagai Sekretaris Tanfidz DPW PKB Jabar.

Syaiful Huda yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI ini mengatakan DPW PKB Jabar saat ini memiliki gaya baru dalam sapaan sesama kadernya, ‘Kang Ajengan’, ‘Kang Bro’ dan ‘Teh Sis’ atau ‘Teh Ning’.

Baca juga: Gus AMI yakin PKB tembus tiga besar Pemilu 2024

Alasan pihaknya memilih gaya baru tersebut, katq Huda, dalam misi melayani rakyat sebagaimana telah dijadikan tagline PKB Jabar, yakni Peduli Umat Melayani Rakyat’, harus dimanifestasikan dalam sapaan yang akrab sesame kader.

"Jadi inilah cara kita untuk mendekatkan diri dengan masyarakat terutama dengan para milenial. Untuk itu saya ingin semua kita ketika bertemu kita menyapa dengan sapaan ‘Kang Bro’. Kalau perempuan ‘Teh Ning’ atau ‘Teh Sis’, di mana cocok enggak?”ujar Huda.

Huda meminta keakraban sapaan itu terus-menerus dijadikan kebiasaan setiap hari untuk pengamalan semangat peduli umat bisa menjawab tantangan dalam berdakwah.

"Itu karena kami semua harus menjadi ajengan di mana-mana. Kita harus urus pondok-pondok pesantren, kita harus urus masjid-masjid, surau-surau yang ada, yang kadang ditinggalkan oleh kita. Anggota dewan bahkan sering lupa kalau dirinya adalah ustadz," ujar Huda.

Menurut dia tagline peduli umat tersebut akan ditunjukkan oleh semua kader PKB dengan menunjukkan jati sebagai santri dengan sapaan Kang Ajengan karena itulah yang disebut dengan sinergi kepemimpinan kharismatik.

"Dan ini cita-cita kita semuanya karena kita seluruh santri yang tergabung di PKB seluruhnya harus menjadi santri walaupun dia sudah menjadi anggota dewan. Jangan malah menjadi anggota dewan malah lupa kesantriannya," ujar Huda.

Baca juga: FPKB minta pemerintah masifkan moderasi beragama

Dia mengatakan dorongan sinergi kepemimpinan kharismatik dengan kepemimpinan kaum muda itu dipicu oleh ratusan ulama, ajengan, kiai dan ustadz yang telah berpulang ke Rahmatullah dalam delapan bulan terakhir ini.

"Masya Allah, hampir delapan bulan terakhir beberapa kali Ketua Umum DPP PKB Pak Muhaimin Iskandar menyampaikan, hampir 319 para kiai, para ajengan, pimpinan pondok pesantren, para alim, meninggalkan kita semuanya," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, PKB Jabar membutuhkan generasi kedua atau generasi muda untuk menggantikan kepemimpinan tersebut.

Pihaknya berharap, seluruh ajengan merekomendasikan generasi kedua putra putri terbaiknya sejak saat ini untuk terlibat di PKB.

"Karena ini jalan yang harus kita tempuh untuk mengarungi masa depan politik PKB di masa yang akan datang,” katanya.


Baca juga: Ida Fauziyah: Kembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik
Baca juga: PKB Jabar meremajakan 600 dewan pengurus anak cabang