Polairud kerahkan 64 penyelam cari Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang
10 Januari 2021 11:28 WIB
Kasubag Pembinaan Fungsi Korpolairud, AKBP Tohir (kiri), melakukan perjalanan menuju Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, menggunakan Kapal Polisi Pelatuk 3013, Minggu (10/1/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) - Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri mengerahkan 64 penyelam untuk mencari keberadaan Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang hilang di sekitar perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu.
"64 penyelam ini berasal dari Polairud dan Brimob," kata Kasubag Pembinaan Fungsi Korpolairud, AKBP Tohir, di Kapal Polisi Pelatuk 3013.
Baca juga: SJ 182 jatuh, YLKI minta pemerintah awasi maskapai lebih ketat lagi
Tim penyelam berangkat dari Dermaga Mako Polairud, Jakarta Utara, pada Minggu pagi menggunakan Kapal Polisi Bima menuju perairan Pulau Laki.
KP Bisma merupakan kapal patroli milik Ditpolair Korpolairud yang turut membantu pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK CLC nomor penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak.
"Pesawat ini diperkirakan jatuh di sekitar perairan di Kepulauan Seribu," katanya.
Baca juga: KKP kirimkan kapal bantuan, cari korban pesawat jatuh SJ 182
Selain KP Bisma, Polairud juga mengirim enam kapal lainnya yaitu KP Kolibri - 4015, KP Kasturi - 6002, KP Elang Laut - 2003, KP Sundaicus - 2001 dan KPC - 2004 serta tiga Kapal Patroli dari Ditpolairud Polda Metro Jaya.
"Perjalan dengan kapal dari Dermaga Mako Polaiurd sekitar 2,5-3 jam," kata Tohir.
Tim bertugas melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan badan utama pesawat pada lokasi yang paling banyak muncul sepihan dari objek terkait di perairan.
"Misi kita mencari body utama dulu, baru diturunkan penyelam," katanya.
Baca juga: Pemkot Jakut dirikan Posko Layanan Sosial pencarian Sriwijaya SJ 182
Sriwijaya Air PK CLC nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
"64 penyelam ini berasal dari Polairud dan Brimob," kata Kasubag Pembinaan Fungsi Korpolairud, AKBP Tohir, di Kapal Polisi Pelatuk 3013.
Baca juga: SJ 182 jatuh, YLKI minta pemerintah awasi maskapai lebih ketat lagi
Tim penyelam berangkat dari Dermaga Mako Polairud, Jakarta Utara, pada Minggu pagi menggunakan Kapal Polisi Bima menuju perairan Pulau Laki.
KP Bisma merupakan kapal patroli milik Ditpolair Korpolairud yang turut membantu pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK CLC nomor penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak.
"Pesawat ini diperkirakan jatuh di sekitar perairan di Kepulauan Seribu," katanya.
Baca juga: KKP kirimkan kapal bantuan, cari korban pesawat jatuh SJ 182
Selain KP Bisma, Polairud juga mengirim enam kapal lainnya yaitu KP Kolibri - 4015, KP Kasturi - 6002, KP Elang Laut - 2003, KP Sundaicus - 2001 dan KPC - 2004 serta tiga Kapal Patroli dari Ditpolairud Polda Metro Jaya.
"Perjalan dengan kapal dari Dermaga Mako Polaiurd sekitar 2,5-3 jam," kata Tohir.
Tim bertugas melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan badan utama pesawat pada lokasi yang paling banyak muncul sepihan dari objek terkait di perairan.
"Misi kita mencari body utama dulu, baru diturunkan penyelam," katanya.
Baca juga: Pemkot Jakut dirikan Posko Layanan Sosial pencarian Sriwijaya SJ 182
Sriwijaya Air PK CLC nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: