Warga Lubuklinggau penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182
10 Januari 2021 00:16 WIB
Vivi, istri Rion Yogatama yang masuk manifes penumpang Sriwijaya Air SJ 182, saat memberi keterangan terkait suaminya di Lubuklinggau, Sabtu (9/1) (ANTARA/Aziz Munajar)
Palembang (ANTARA) - Seorang warga Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan bernama Rion Yogatama (30) adalah salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di Kepulauan Seribu.
Istri Rion Yogatama, Vivi, Sabtu, mengatakan suaminya itu semula berangkat ke Jakarta pada Jumat (8/1) dengan maskapai Batik Air dan tiba pukul 13.00 WIB, kemudian menginap satu malam lalu melanjutkan perjalanan ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 Sabtu ini.
"Terakhir saya kontak dengan dia pukul 12.30 WIB, bilangnya berangkat ke sana (Pontianak) pukul 15.00 WIB," ujar Vivi kepada awak media di kediaman orang tua Rion di Jalan Kenanga II Kelurahan Senalang Lubuklinggau.
Ia mengaku sempat bertanya ke rekan suaminya di Pontianak mengenai perkiraan jadwal pesawat mendarat karena WhatsApp dan telepon Rion tidak dapat dihubungi.
Vivi kemudian mencoba menghubungi rekan suaminya tersebut ketika mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu untuk memastikan pesawat itu bukan yang ditumpangi suaminya.
Baca juga: Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kerahkan KRI Rigel-933
Namun hingga kini ia belum menerima informasi apa pun terkait kondisi suaminya.
Vivi juga menjelaskan jika semula suaminya tidak berencana naik Sriwijaya Air karena tiket yang dibeli tertera rute Lubuklinggau-Jakarta-transit Pontianak menggunakan Maskapai Nam Air berangkat pukul 07.00 WIB.
"Dia dialihkan dari Nam ke Sriwijaya, jadwal berangkat pukul 13.00 WIB," kata dia.
Kendati belum ada kabar, ia tetap berharap ada kabar baik terkait kondisi suaminya dan meminta masyarakat ikut mendoakan semua korban.
Rion diketahui berangkat ke Pontianak untuk memenuhi panggilan kerja, sebelumnya korban bekerja di bidang pembangunan tower jaringan dari Aceh, Bali hingga Papua.
Baca juga: Keluarga Captain Afwan masih berharap kabar baik dari hilangnya SJ-182
Korban sendiri memiliki seorang istri dan dua orang anak, beberapa anggota keluarga Rion telah berada di Jakarta untuk menunggu perkembangan informasi.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1).
“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Baca juga: Pesawat SJ 182 sempat alami keterlambatan 30 menit karena hujan
Istri Rion Yogatama, Vivi, Sabtu, mengatakan suaminya itu semula berangkat ke Jakarta pada Jumat (8/1) dengan maskapai Batik Air dan tiba pukul 13.00 WIB, kemudian menginap satu malam lalu melanjutkan perjalanan ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 Sabtu ini.
"Terakhir saya kontak dengan dia pukul 12.30 WIB, bilangnya berangkat ke sana (Pontianak) pukul 15.00 WIB," ujar Vivi kepada awak media di kediaman orang tua Rion di Jalan Kenanga II Kelurahan Senalang Lubuklinggau.
Ia mengaku sempat bertanya ke rekan suaminya di Pontianak mengenai perkiraan jadwal pesawat mendarat karena WhatsApp dan telepon Rion tidak dapat dihubungi.
Vivi kemudian mencoba menghubungi rekan suaminya tersebut ketika mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu untuk memastikan pesawat itu bukan yang ditumpangi suaminya.
Baca juga: Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kerahkan KRI Rigel-933
Namun hingga kini ia belum menerima informasi apa pun terkait kondisi suaminya.
Vivi juga menjelaskan jika semula suaminya tidak berencana naik Sriwijaya Air karena tiket yang dibeli tertera rute Lubuklinggau-Jakarta-transit Pontianak menggunakan Maskapai Nam Air berangkat pukul 07.00 WIB.
"Dia dialihkan dari Nam ke Sriwijaya, jadwal berangkat pukul 13.00 WIB," kata dia.
Kendati belum ada kabar, ia tetap berharap ada kabar baik terkait kondisi suaminya dan meminta masyarakat ikut mendoakan semua korban.
Rion diketahui berangkat ke Pontianak untuk memenuhi panggilan kerja, sebelumnya korban bekerja di bidang pembangunan tower jaringan dari Aceh, Bali hingga Papua.
Baca juga: Keluarga Captain Afwan masih berharap kabar baik dari hilangnya SJ-182
Korban sendiri memiliki seorang istri dan dua orang anak, beberapa anggota keluarga Rion telah berada di Jakarta untuk menunggu perkembangan informasi.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1).
“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Baca juga: Pesawat SJ 182 sempat alami keterlambatan 30 menit karena hujan
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: