Jakarta (ANTARA) - Kopilot Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, sekitar pukul 16.30 WIB, bernama Diego Mamahit, dikenal sosok yang loyal dan ramah.

Salah seorang teman sekolah Diego, Alfred, di Jakarta, Sabtu, mengatakan saat masih bersekolah bersama, Diego dikenal sebagai anak yang santun dan ramah.

“Diego kalau dulu orangnya ‘friendly’ (ramah) banget sama orang lain, kalau sama kita teman-teman dekatnya juga loyal banget sih,” kata dia.

Diego lulusan SMAN 5 Bekasi. Ia yang lulus SMA pada 2005, memilih jurusan IPS dan berada di kelas Sos 5.

Biasanya Diego akrab dipanggil Ego oleh sahabat-sahabat dekatnya. Saking ramahnya, rumah Diego selalu dijadikan tempat berkumpul oleh teman-teman satu gengnya.

“Rumahnya dia memang suka buat tempat kita kumpul main bareng,” kata Alfred.

Baca juga: Agus Minarni pulang gunakan SJ-182 sehabis jenguk mertua meninggal

Ia mengaku terakhir bertemu Diego pada 2018 di mana ketika itu Diego telah menikah.

“Setelah menikah dan berkeluarga dia berubah menjadi sosok yang ‘familyman’ banget,” kata dia.

Alfred mengaku kaget dan merasa terpukul saat mendengar berita bahwa nama sahabatnya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya yang hilang kontak dan tercatat sebagai First Officer (FO).

“'Shock' sih, tapi saya sudah mengobrol dengan keluarganya dan mereka optimistis dan kita juga masih optimistis kok,” kata dia.

Alfred mengajak semua saja untuk berdoa yang terbaik bagi Diego dan seluruh penumpang serta kru yang berada dalam pesawat Sriwijaya SJ 182.

Baca juga: Yaman kehilangan istri dan tiga anak dalam jatuhnya Sriwijaya SJ-182
Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 bawa 50 penumpang dan 12 awak kabin