Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan ungkapan duka mendalam untuk Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang kontak di sekitar Kepulauan Seribu, Sabtu sore.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu, menyebutkan pesawat tersebut dinyatakan jatuh ke laut antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

"Buat Indonesia, kabar ini adalah duka yang mendalam. Semoga pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.

Baca juga: Jasa Raharja Kalbar pantau perkembangan terkait pesawat jatuh
Menurut LaNyalla evakuasi harus secepatnya dilakukan, dengan mengerahkan segenap kemampuan di bawah koordinasi Basarnas dan aparat terkait.

"Sektor penerbangan sudah menjadi idola masyarakat, menjadi moda transportasi yang banyak dipilih. Oleh sebab itu, evakuasi harus segera dilakukan. Pihak-pihak terkait, terutama KNKT, juga kita harap bisa segera mengungkap penyebab masalah ini," katanya.

Tidak hanya itu, LaNyalla juga berharap regulasi, izin dan kelaikan terbang pesawat bisa diperketat. Khususnya kepada para petugas yang di darat.

"Kita tidak ingin masalah seperti ini terulang kembali. Kita berharap industri penerbangan Tanah Air bisa terus tumbuh secara sehat dan maksimal dalam melayani masyarakat," katanya.

Situs FlightRadar24 menyebut pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Menhub paparkan kronologi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak
Sriwijaya Air SJ 182 kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh dekat Pulau Laki.

Menhub menjelaskan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terbang ke arah barat laut sebelum akhirnya hilang kontak. Pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ 182 mengarah ke barat laut.

"Pukul 14.40 WIB, Jakarta terus melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut," katanya.

Pihak ATC bertanya, kenapa Sriwijaya Air SJ 182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak.

"Oleh karenanya, ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan second (detik) SJ 182 hilang dari radar," kata Budi Karya.

Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air terhalang visibilitas
Baca juga: Anggota keluarga personel TNI AU penumpang Sriwijaya yang hilang