Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) telah menyiagakan personel maupun peralatan pendukung guna membantu proses evakuasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Sabtu.

"Personel yang dilibatkan dari PMI seluruh DKI, markas pusat, PMI Jabodetabek. Semua disiapkan," kata Sekjen PMI Sudirman Said.

Baca juga: Bupati: Pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Pulau Laki

Sudirman mengatakan PMI juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara itu, PMI juga sudah meminta seluruh PMI DKI bersiga, termasuk PMI Jakarta Selatan juga sudah diminta untuk menyiagakan ambulans beserta personel untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Kami sudah siagakan satu ambulans dan empat personel," kata Dedet Haryadi, Humas PMI Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Baca juga: Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya datangi Bandara Supadio Pontianak

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Berdasarkan informasi awal, jumlah penumpang sekitar 56 orang, terdiri atas 46 dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Keterangan terakhir, warga bersama aparat wilayah di Pulau Pari yang tidak jauh dari Pulau Lancang, telah menemukan serpihan-serpihan sejumlah barang termasuk kabel di perairan.

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu bawa dua kapal cek lokasi pesawat jatuh

Pencarian baru dilakukan oleh aparat wilayah dibantu warga dan nelayan. Terdapat empat kapal yang masih melakukan pencarian di sejumlah titik di antara Pulau Lancang dan Pulau Pari.