Wall Street dibuka naik di tengah data pekerjaan di AS mengecewakan
9 Januari 2021 02:10 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters.
New York (ANTARA) - Rata-rata indeks utama di Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat dibuka lebih tinggi pada perdagangan Jumat pagi waktu setempat, di tengah data yang menunjukkan ekonomi AS kehilangan banyak pekerjaan bulan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 94,48 poin atau 0,30 persen menjadi 31.135,61. Indeks S&P 500 meningkat 20,11 poin, atau 0,53 persen, menjadi 3.823,90. Indeks Komposit Nasdaq naik 109,35 poin atau 0,84 persen menjadi 13.176,83 poin.
Dari 11 sektor utama Indeks S&P 500, sektor real estate dan kebutuhan konsumen naik lebih dari 0,9 persen pada perdagangan pagi. Sedangkan sektor jasa komunikasi, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk, tergelincir 0,7 persen.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pengusaha di AS memangkas 140.000 pekerjaan pada Desember, penurunan bulanan pertama sejak April 2020, karena lonjakan COVID-19 baru-baru ini mengganggu pemulihan pasar tenaga kerja.
Tingkat pengangguran yang telah mengalami tren penurunan selama tujuh bulan terakhir, tetap tidak berubah di angka 6,7 persen, menurut laporan ketenagakerjaan bulanan.
Angka tersebut menunjukkan bahwa "lonjakan COVID yang dimulai pada musim gugur lalu akhirnya mendorong pembatasan ekonomi yang cukup untuk menghentikan pemulihan setidaknya selama sebulan," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan.
"Kembalinya jaga jarak yang ketat di California, New York, dan titik-titik COVID lainnya memiliki konsekuensi yang parah bagi pekerja restoran dan lainnya, di sektor rekreasi dan perhotelan. Akibatnya, pemulihan pekerjaan terhenti," katanya.
Penghitungan Universitas Johns Hopkins menunjukkan lebih dari 21,5 juta kasus COVID-19 terjadi di Amerika Serikat dengan lebih dari 365.000 kematian.
Pada hari Kamis (7/1), saham-saham AS menguat dengan ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi, karena investor mengabaikan gejolak yang terjadi di Washington.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 94,48 poin atau 0,30 persen menjadi 31.135,61. Indeks S&P 500 meningkat 20,11 poin, atau 0,53 persen, menjadi 3.823,90. Indeks Komposit Nasdaq naik 109,35 poin atau 0,84 persen menjadi 13.176,83 poin.
Dari 11 sektor utama Indeks S&P 500, sektor real estate dan kebutuhan konsumen naik lebih dari 0,9 persen pada perdagangan pagi. Sedangkan sektor jasa komunikasi, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk, tergelincir 0,7 persen.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pengusaha di AS memangkas 140.000 pekerjaan pada Desember, penurunan bulanan pertama sejak April 2020, karena lonjakan COVID-19 baru-baru ini mengganggu pemulihan pasar tenaga kerja.
Tingkat pengangguran yang telah mengalami tren penurunan selama tujuh bulan terakhir, tetap tidak berubah di angka 6,7 persen, menurut laporan ketenagakerjaan bulanan.
Angka tersebut menunjukkan bahwa "lonjakan COVID yang dimulai pada musim gugur lalu akhirnya mendorong pembatasan ekonomi yang cukup untuk menghentikan pemulihan setidaknya selama sebulan," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan.
"Kembalinya jaga jarak yang ketat di California, New York, dan titik-titik COVID lainnya memiliki konsekuensi yang parah bagi pekerja restoran dan lainnya, di sektor rekreasi dan perhotelan. Akibatnya, pemulihan pekerjaan terhenti," katanya.
Penghitungan Universitas Johns Hopkins menunjukkan lebih dari 21,5 juta kasus COVID-19 terjadi di Amerika Serikat dengan lebih dari 365.000 kematian.
Pada hari Kamis (7/1), saham-saham AS menguat dengan ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi, karena investor mengabaikan gejolak yang terjadi di Washington.
Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: