Kemenkeu ungkap hasil lelang 2020, ada mobil Ferari laku Rp2 miliar
8 Januari 2021 15:42 WIB
Ilustrasi - Pengunjung mengecek barang lelang gratifikasi dari KPK melalui Portal Lelang Indonesia "lelang.go.id" saat peluncuran laman tersebut di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (15/11/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Joko Prihanto menyebutkan realisasi lelang sepanjang 2020 mencapai Rp26,19 triliun atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp27,03 triliun.
“Pencapaian lelang 2020 itu Rp26,19 triliun. Ini angka yang luar biasa,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Joko menuturkan total realisasi lelang Rp26,19 triliun tersebut terdiri dari pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II sebesar Rp13,48 dan pokok lelang swasta oleh balai lelang sebesar Rp12,8 triliun.
“Ini sinergi luar biasa dari lelang swasta yang dikelola pejabat lelang kelas II berkolaborasi dengan balai lelang,” katanya.
Baca juga: Kemenkeu tawarkan biaya rendah untuk lelang sukarela
Joko merinci untuk pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II dari tahun ke tahun adalah Rp7,63 triliun pada 2016, Rp9,71 triliun pada 2017, Rp10,88 triliun pada 2018, dan Rp12,15 triliun pada 2019.
“Kalau lihat tren dari 2016 sampai 2020 luar biasa lelang swasta atau kelas II ini,” ujarnya.
Sedangkan pokok lelang swasta oleh balai lelang dari tahun ke tahun adalah Rp7,17 triliun pada 2016, Rp9,24 triliun pada 2017, Rp9,27 triliun pada 2018, dan Rp11,48 triliun pada 2019.
Untuk jenis objek pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II sebesar Rp13,48 triliun meliputi kendaraan roda empat sejumlah 384.083 dengan nilai Rp10,74 triliun atau 76,48 persen dari total proporsi objek lelang.
Baca juga: Kemenkeu sebut realisasi pokok lelang capai Rp8,07 triliun hingga Juni
Kendaraan roda dua berjumlah 83.928 dengan nilai Rp2,55 triliun atau 16,71 persen dari total objek lelang serta inventaris dan peralatan rumah tangga berjumlah 2.870 dengan nilai Rp13,73 miliar atau 0,57 persen dari total objek lelang.
Tanah dan bangunan sejumlah 358 dengan nilai Rp10,27 miliar atau 0,07 persen dari total objek lelang, benda seni dan lukisan berjumlah 836 bernilai Rp7,19 miliar atau 0,17 persen, serta lainnya berjumlah 30.112 barang bernilai Rp49,73 miliar atau 6 persen dari proporsi objek lelang.
“Lelang tertinggi 2020 di Kalimantan Barat barang tegahan berupa mobil Ferrari, harganya limit lelang kalau tidak salah Rp500 juta dan bisa naik sampai hampir 300 persen jadi hampir Rp2 miliar kebeli. Ada juga Land Rover tapi kenaikannya tidak setinggi Ferrari,” jelasnya.
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN sempat terpengaruh "wait & see" hasil Pilpres AS
Sementara itu Joko menjelaskan untuk pejabat lelang kelas I mampu menghasilkan sekitar Rp8 triliun yang mayoritas dari lelang eksekusi, jaminan hak tanggungan perbankan, barang rampasan, hingga putusan-putusan pengadilan.
“Untuk 2020 Barang Milik Negara (BMN) dilelang cuma kontribusi kurang lebih Rp560 miliar. Tidak terlalu signifikan dan yang signifikan lelang tanggungan, barang rampasan serta eksekusi,” katanya.
Baca juga: Kemarin Presiden sebut ekonomi mulai bangkit hingga SUN diminati asing
“Pencapaian lelang 2020 itu Rp26,19 triliun. Ini angka yang luar biasa,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Joko menuturkan total realisasi lelang Rp26,19 triliun tersebut terdiri dari pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II sebesar Rp13,48 dan pokok lelang swasta oleh balai lelang sebesar Rp12,8 triliun.
“Ini sinergi luar biasa dari lelang swasta yang dikelola pejabat lelang kelas II berkolaborasi dengan balai lelang,” katanya.
Baca juga: Kemenkeu tawarkan biaya rendah untuk lelang sukarela
Joko merinci untuk pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II dari tahun ke tahun adalah Rp7,63 triliun pada 2016, Rp9,71 triliun pada 2017, Rp10,88 triliun pada 2018, dan Rp12,15 triliun pada 2019.
“Kalau lihat tren dari 2016 sampai 2020 luar biasa lelang swasta atau kelas II ini,” ujarnya.
Sedangkan pokok lelang swasta oleh balai lelang dari tahun ke tahun adalah Rp7,17 triliun pada 2016, Rp9,24 triliun pada 2017, Rp9,27 triliun pada 2018, dan Rp11,48 triliun pada 2019.
Untuk jenis objek pokok lelang swasta oleh pejabat lelang kelas II sebesar Rp13,48 triliun meliputi kendaraan roda empat sejumlah 384.083 dengan nilai Rp10,74 triliun atau 76,48 persen dari total proporsi objek lelang.
Baca juga: Kemenkeu sebut realisasi pokok lelang capai Rp8,07 triliun hingga Juni
Kendaraan roda dua berjumlah 83.928 dengan nilai Rp2,55 triliun atau 16,71 persen dari total objek lelang serta inventaris dan peralatan rumah tangga berjumlah 2.870 dengan nilai Rp13,73 miliar atau 0,57 persen dari total objek lelang.
Tanah dan bangunan sejumlah 358 dengan nilai Rp10,27 miliar atau 0,07 persen dari total objek lelang, benda seni dan lukisan berjumlah 836 bernilai Rp7,19 miliar atau 0,17 persen, serta lainnya berjumlah 30.112 barang bernilai Rp49,73 miliar atau 6 persen dari proporsi objek lelang.
“Lelang tertinggi 2020 di Kalimantan Barat barang tegahan berupa mobil Ferrari, harganya limit lelang kalau tidak salah Rp500 juta dan bisa naik sampai hampir 300 persen jadi hampir Rp2 miliar kebeli. Ada juga Land Rover tapi kenaikannya tidak setinggi Ferrari,” jelasnya.
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN sempat terpengaruh "wait & see" hasil Pilpres AS
Sementara itu Joko menjelaskan untuk pejabat lelang kelas I mampu menghasilkan sekitar Rp8 triliun yang mayoritas dari lelang eksekusi, jaminan hak tanggungan perbankan, barang rampasan, hingga putusan-putusan pengadilan.
“Untuk 2020 Barang Milik Negara (BMN) dilelang cuma kontribusi kurang lebih Rp560 miliar. Tidak terlalu signifikan dan yang signifikan lelang tanggungan, barang rampasan serta eksekusi,” katanya.
Baca juga: Kemarin Presiden sebut ekonomi mulai bangkit hingga SUN diminati asing
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: