Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menginginkan penerima manfaat di balai Kementerian Sosial tidak hanya mendapatkan layanan rehabilitasi sosial tapi juga diberdayakan sehingga betul-betul bisa mandiri.

"Pelatihan keterampilan yang diberikan diharapkan dapat menjadi bekal mereka untuk bekerja atau berwirausaha," kata Mensos Risma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: 23 orang hasil "blusukan" Mensos ditempatkan di balai Kemensos

Risma didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat melakukan kunjungan kerja di Balai Karya "Mulya Jaya" Jakarta meninjau sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia di Balai itu.

Risma menekankan agar penerima manfaat (PM) yang telah selesai mengikuti kegiatan rehabilitasi sosial di Balai, dapat langsung melakukan aktivitas yang lebih produktif, karena itu ia minta kualitas layanannya harus benar-benar dijaga.

Mantan Wali Kota Surabaya itu ingin agar PM bisa sukses dan berhasil dalam kehidupannya, sehingga perlu diberikan tambahan-tambahan pelatihan perencanaan usaha, mengelola usaha, bahkan mengelola keuangan.

"Jadi tidak sekadar melatih PM membuat produk, tapi juga bagaimana cara memasarkan produk, pengemasannya harus bagus, jadi orang tertarik untuk membeli. Dan dari awal sudah diajarkan pemasaran produk secara online," kata Risma.

Baca juga: Keluarga penerima manfaat bersyukur PKH cair tepat waktu

Hal itu bertujuan agar produk-produk yang dihasilkan PM bisa dipasarkan bukan hanya untuk kelas menengah kebawah, tetapi juga kelas menengah keatas, sehingga memiliki nilai tambah atau margin keuntungan yang lebih besar. Untuk itu standar kualitas produk harus ditingkatkan serta mempunya merk.

"Kita harus dorong kalau ada PM yang punya potensi, harus dikembangkan potensinya, disekolahkan atau dilatih lagi. Jadi, kita pastikan mereka harus mentas," ujar Mensos.

Baca juga: Kemensos gandeng Pertamina Lubricants beri pelatihan penerima manfaat

Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat menyampaikan Balai Karya Mulya Jaya selama ini menangani warga yang mengalami Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.

"Dari kegiatan kunjungan Mensos ke lapangan, intinya adalah sebuah proses rehabilitasi sosial yang terintegrasi dengan pemberdayaan sosial, dan akhirnya adalah kemandirian, sehingga PM betul-betul naik kelas," kata Harry Hikmat.

Baca juga: Menteri Sosial: 711.126 keluarga penerima manfaat PKH sudah lulus