Luhut ajak masyarakat "Bangga Berwisata di Indonesia"
7 Januari 2021 13:26 WIB
Ilustrasi - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Dubes RRT untuk Indonesia Xiao Qian berbincang- bincang usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination di Kaldera Toba, Jumat (18/12/2020). ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong kampanye Bangga Berwisata di Indonesia sebagai upaya pemerintah mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menko Luhut dalam rapat koordinasi Bangga Berwisata di Indonesia, Rabu (6/1), mengungkapkan kampanye tersebut diharapkan mampu mendorong rasa bangga atas wisata dalam negeri sehingga bisa mendongkrak angka perjalanan domestik dan pengeluaran perjalanan wisatawan nusantara.
"Kalau kita lihat permasalahan utama adalah turunnya angka perjalanan domestik dan berkurangnya nilai pengeluaran per perjalanan oleh wisatawan nusantara. Nah, tujuan kebijakannya adalah untuk membangun rasa bangga dan kepemilikan atas kegiatan berwisata di dalam negeri, sehingga mendorong masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi," kata Menko Luhut dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia merupakan program yang disiapkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Tentunya, program tersebut diharapkan bisa berjalan baik jika diikuti dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: BPS: Kunjungan wisatawan mancanegara November anjlok 86,31 persen
Untuk itu, Menko Luhut juga meminta pembangunan pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dipercepat.
"Perkiraan wisata domestik akan mengalami pemulihan 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan wisata ke luar negeri. Wisata internasional akan pulih pada akhir 2022 atau awal 2023. Oleh karena itu pembangunan pada lima DPSP harus dipercepat sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat menikmati destinasi yang berkualitas," jelas Menko Luhut.
Ia mengatakan COVID-19 telah menyebabkan pergeseran tren perjalanan wisata ke destinasi luar ruang dan aktivitas luar ruang dan aktivitas olahraga. Ia pun menegaskan pentingnya perhatian pada sport tourism, produksi souvenir buatan dalam negeri, serta UMKM dengan kualitas yang bagus.
Oleh karena itu, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia juga nantinya akan disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Baca juga: Pengamat: Atraksi seni di desa wisata bakal dongkrak kunjungan turis
Menko Luhut juga meminta agar konsep Bangga Berwisata di Indonesia terus dimatangkan, termasuk dengan terus melakukan simulasi protokol kesehatan dan keamanan pada lokasi wisata.
"Saya minta peningkatan kualitas di lima DPSP dan hal-hal kecil dibenahi agar orang tidak kapok datang ke sana," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang turut hadir secara virtual menyepakati bahwa Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan Bangga Berwisata di Indonesia dapat diselaraskan dalam satu narasi.
Baca juga: Sandiaga Uno diyakini mampu bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif
Penggunaan tagar #DiIndonesiaAja dapat menjadi salah satu kampanye atau top of mind yang dapat didorong ke depan.
"Konteks kondisi pariwisata wisata kita sekarang 70 persen turun yang sejalan dengan global. Kepercayaan untuk travel saat ini memang rendah. Oleh karena itu, kita melihat pandemi menciptakan tren baru. Pemulihan wisata harus berfokus pada wisatawan nusantara, karena kalau bukan kita, siapa, dan kapan lagi," kata Sandiaga.
Guna mendukung Program Bangga Berwisata di Indonesia, pemerintah juga terus mendorong pembayaran digital, bahkan dari hal kecil seperti pembayaran toilet. Pembayaran digital ini dilakukan untuk mendorong transparansi dan mengurasi resiko berbasis tunai. Pembayaran tersebut bisa dilakukan menggunakan QRIS.
Baca juga: Pengelola wisata Labuan Bajo optimis pariwisata bangkit di tahun 2021
Menko Luhut dalam rapat koordinasi Bangga Berwisata di Indonesia, Rabu (6/1), mengungkapkan kampanye tersebut diharapkan mampu mendorong rasa bangga atas wisata dalam negeri sehingga bisa mendongkrak angka perjalanan domestik dan pengeluaran perjalanan wisatawan nusantara.
"Kalau kita lihat permasalahan utama adalah turunnya angka perjalanan domestik dan berkurangnya nilai pengeluaran per perjalanan oleh wisatawan nusantara. Nah, tujuan kebijakannya adalah untuk membangun rasa bangga dan kepemilikan atas kegiatan berwisata di dalam negeri, sehingga mendorong masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi," kata Menko Luhut dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia merupakan program yang disiapkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Tentunya, program tersebut diharapkan bisa berjalan baik jika diikuti dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: BPS: Kunjungan wisatawan mancanegara November anjlok 86,31 persen
Untuk itu, Menko Luhut juga meminta pembangunan pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dipercepat.
"Perkiraan wisata domestik akan mengalami pemulihan 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan wisata ke luar negeri. Wisata internasional akan pulih pada akhir 2022 atau awal 2023. Oleh karena itu pembangunan pada lima DPSP harus dipercepat sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat menikmati destinasi yang berkualitas," jelas Menko Luhut.
Ia mengatakan COVID-19 telah menyebabkan pergeseran tren perjalanan wisata ke destinasi luar ruang dan aktivitas luar ruang dan aktivitas olahraga. Ia pun menegaskan pentingnya perhatian pada sport tourism, produksi souvenir buatan dalam negeri, serta UMKM dengan kualitas yang bagus.
Oleh karena itu, kampanye Bangga Berwisata di Indonesia juga nantinya akan disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Baca juga: Pengamat: Atraksi seni di desa wisata bakal dongkrak kunjungan turis
Menko Luhut juga meminta agar konsep Bangga Berwisata di Indonesia terus dimatangkan, termasuk dengan terus melakukan simulasi protokol kesehatan dan keamanan pada lokasi wisata.
"Saya minta peningkatan kualitas di lima DPSP dan hal-hal kecil dibenahi agar orang tidak kapok datang ke sana," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang turut hadir secara virtual menyepakati bahwa Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan Bangga Berwisata di Indonesia dapat diselaraskan dalam satu narasi.
Baca juga: Sandiaga Uno diyakini mampu bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif
Penggunaan tagar #DiIndonesiaAja dapat menjadi salah satu kampanye atau top of mind yang dapat didorong ke depan.
"Konteks kondisi pariwisata wisata kita sekarang 70 persen turun yang sejalan dengan global. Kepercayaan untuk travel saat ini memang rendah. Oleh karena itu, kita melihat pandemi menciptakan tren baru. Pemulihan wisata harus berfokus pada wisatawan nusantara, karena kalau bukan kita, siapa, dan kapan lagi," kata Sandiaga.
Guna mendukung Program Bangga Berwisata di Indonesia, pemerintah juga terus mendorong pembayaran digital, bahkan dari hal kecil seperti pembayaran toilet. Pembayaran digital ini dilakukan untuk mendorong transparansi dan mengurasi resiko berbasis tunai. Pembayaran tersebut bisa dilakukan menggunakan QRIS.
Baca juga: Pengelola wisata Labuan Bajo optimis pariwisata bangkit di tahun 2021
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: