Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo meminta masyarakat membatasi kegiatan yang dapat menarik massa sebagai salah satu langkah untuk menekan angka kenaikan kasus COVID-19.
Dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19, Doni memberi contoh bagaimana kegiatan keagamaan besar di Gowa, Sulawesi Selatan ikut berkontribusi dalam penyebaran COVID-19 di bulan-bulan awal penyakit itu masuk ke Indonesia.
"Kita harus menghindari itu, harus mencegah jangan lagi ada kegiatan yang dapat mengumpulkan massa, termasuk kegiatan lain seperti pernikahan, sementara ditahan dulu, bersabar dulu," kata Doni dalam diskusi virtual yang dilakukan di Graha BNPB di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Doni Monardo: Pembatasan bisa tekan kasus COVID-19 sampai 20 persen
Baca juga: Doni Monardo minta pengaktifan kembali posko COVID-19 di daerah
Doni juga meminta agar masyarakat membatasi acara pertemuan dan bila memang harus melakukannya dilakukan dengan jumlah yang sangat terbatas.
Hal itu merupakan bagian dari protokol kesehatan untuk menekan angka penyebaran COVID-19, yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M).
Langkah-langkah tersebut, ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), salah satunya juga bertujuan untuk meringankan beban fasilitas layanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang terbatas jumlahnya.
"Jangan sampai kita sudah telanjur, lantas dokter kita, SDM terbatas jumlahnya, sehingga dampaknya, risiko angka dokter yang gugur semakin bertambah," ujar Doni.
Baca juga: Pemerintah antisipasi masuknya varian baru virus corona dari Inggris
Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk kembali meningkatkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan jelang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di berbagai daerah di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021.
#satgascovid19
#ingatpesanibujagajarak
#vaksincovid19
Ketua Satgas COVID-19: Batasi kegiatan yang menarik massa
7 Januari 2021 12:34 WIB
Dokumentasi - Pengunjung Car Free Day (CFD) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (26/7/2020). ANTARA FOTO/Suwandy/aww.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: