Dolar AS melambung, pasar antisipasi kemenangan Demokrat di Georgia
7 Januari 2021 07:29 WIB
Ilustrasi: Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
New York (ANTARA) - Dolar melambung setelah jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), saat pasar mengantisipasi kemenangan Demokrat dalam pemilihan Senat AS di Georgia yang akan membuka jalan untuk paket stimulus fiskal yang lebih besar.
Partai Demokrat memenangkan satu perlombaan Senat AS di Georgia dan memimpin dalam perlombaan lainnya pada Rabu (6/1/2020), semakin dekat mengungguli kubu Republik yang akan memberi mereka kendali atas Kongres dan kekuatan untuk memajukan tujuan kebijakan Presiden terpilih Joe Biden.
Analis umumnya memperkirakan Senat yang dikendalikan Demokrat menjadi positif untuk pertumbuhan ekonomi secara global dan dengan demikian bagi sebagian besar aset berisiko, tetapi negatif untuk obligasi dan dolar karena anggaran AS dan defisit perdagangan semakin membengkak.
Ketika pasar telah memperkirakan Demokrat memenangkan kedua kursi Georgia, indeks dolar mencapai level terendah sejak Maret 2018 di 89,206, tetapi rebound menjadi perdagangan terakhir naik 0,015 persen pada 89,48.
Baca juga: Harga emas anjlok 45,8 dolar, setelah naik 5 hari beruntun
Ekspektasi yang mendorong langkah-langkah stimulus lebih lanjut adalah laporan lemah di pasar tenaga kerja dalam bentuk Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP, yang menunjukkan gaji swasta mencatat penurunan pertama mereka dalam delapan bulan karena lonjakan kasus Virus Corona.
Namun, data pesanan pabrik untuk November melebihi ekspektasi dan mengindikasikan pemulihan manufaktur yang berkelanjutan.
Tetapi setelah jatuh hampir tujuh persen pada 2020 dan penurunan sebanyak 0,9 persen di tahun baru, dolar berbalik lebih tinggi karena perdagangan yang ramai mulai melemah, yang juga didukung oleh kenaikan suku bunga. Analis masih memperkirakan tren jangka panjang untuk greenback menjadi lebih lemah.
"Orang-orang telah bearish terhadap dolar sekarang selama setidaknya enam atau sembilan bulan," kata Minh Trang, pedagang valas senior Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.
Baca juga: Harga minyak melonjak tertinggi 10 bulan, pasca-Saudi pangkas produksi
“Jelas sekali, Anda harus mengambil sedikit istirahat sesekali.”
Euro melepaskan keuntungan sebelumnya dan naik 0,11 persen menjadi 1,2312 dolar, sebelumnya telah naik melewati resistensi utama hingga setinggi 1,2349 dolar.
Mata uang-mata uang berisiko juga melonjak, dengan dolar Selandia Baru dan dolar Australia menyentuh level tertinggi dalam hampir tiga tahun dan menahan sebagian besar kenaikan bahkan saat dolar pulih.
Langkah tersebut dibantu oleh serangkaian survei semalam yang menunjukkan bahwa manufaktur secara global telah terbukti tangguh pada Desember, meskipun kasus Virus Corona meningkat.
Di tempat lain, Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketegangan dengan Beijing dengan menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi AS dengan delapan aplikasi perangkat lunak China.
Baca juga: Yuan melonjak lagi 156 basis poin terhadap dolar AS
Setelah melonjak pada Senin (4/1/2021) dan Selasa (5/1/2020), yuan melemah, setelah bank sentral China tampak mengisyaratkan preferensi untuk langkah intervensi yang lebih moderat.
Yuan telah naik sekitar 10 persen terhadap dolar sejak Mei lalu saat rebound ekonomi China telah menyebabkan pemulihan pandemi dunia.
Bitcoin diperdagangkan di atas 35.000 dolar untuk pertama kalinya, naik menjadi 35.879,35 dolar di sesi Asia dan memperpanjang reli yang telah membuatnya naik lebih dari 800 persen sejak pertengahan Maret.
Keuntungan sedikit berkurang, dengan mata uang kripto itu terakhir naik 4,81 persen pada 35.676,61 dolar.
Baca juga: Dolar berbalik sedikit menguat saat sentimen risiko berkurang
Partai Demokrat memenangkan satu perlombaan Senat AS di Georgia dan memimpin dalam perlombaan lainnya pada Rabu (6/1/2020), semakin dekat mengungguli kubu Republik yang akan memberi mereka kendali atas Kongres dan kekuatan untuk memajukan tujuan kebijakan Presiden terpilih Joe Biden.
Analis umumnya memperkirakan Senat yang dikendalikan Demokrat menjadi positif untuk pertumbuhan ekonomi secara global dan dengan demikian bagi sebagian besar aset berisiko, tetapi negatif untuk obligasi dan dolar karena anggaran AS dan defisit perdagangan semakin membengkak.
Ketika pasar telah memperkirakan Demokrat memenangkan kedua kursi Georgia, indeks dolar mencapai level terendah sejak Maret 2018 di 89,206, tetapi rebound menjadi perdagangan terakhir naik 0,015 persen pada 89,48.
Baca juga: Harga emas anjlok 45,8 dolar, setelah naik 5 hari beruntun
Ekspektasi yang mendorong langkah-langkah stimulus lebih lanjut adalah laporan lemah di pasar tenaga kerja dalam bentuk Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP, yang menunjukkan gaji swasta mencatat penurunan pertama mereka dalam delapan bulan karena lonjakan kasus Virus Corona.
Namun, data pesanan pabrik untuk November melebihi ekspektasi dan mengindikasikan pemulihan manufaktur yang berkelanjutan.
Tetapi setelah jatuh hampir tujuh persen pada 2020 dan penurunan sebanyak 0,9 persen di tahun baru, dolar berbalik lebih tinggi karena perdagangan yang ramai mulai melemah, yang juga didukung oleh kenaikan suku bunga. Analis masih memperkirakan tren jangka panjang untuk greenback menjadi lebih lemah.
"Orang-orang telah bearish terhadap dolar sekarang selama setidaknya enam atau sembilan bulan," kata Minh Trang, pedagang valas senior Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.
Baca juga: Harga minyak melonjak tertinggi 10 bulan, pasca-Saudi pangkas produksi
“Jelas sekali, Anda harus mengambil sedikit istirahat sesekali.”
Euro melepaskan keuntungan sebelumnya dan naik 0,11 persen menjadi 1,2312 dolar, sebelumnya telah naik melewati resistensi utama hingga setinggi 1,2349 dolar.
Mata uang-mata uang berisiko juga melonjak, dengan dolar Selandia Baru dan dolar Australia menyentuh level tertinggi dalam hampir tiga tahun dan menahan sebagian besar kenaikan bahkan saat dolar pulih.
Langkah tersebut dibantu oleh serangkaian survei semalam yang menunjukkan bahwa manufaktur secara global telah terbukti tangguh pada Desember, meskipun kasus Virus Corona meningkat.
Di tempat lain, Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketegangan dengan Beijing dengan menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi AS dengan delapan aplikasi perangkat lunak China.
Baca juga: Yuan melonjak lagi 156 basis poin terhadap dolar AS
Setelah melonjak pada Senin (4/1/2021) dan Selasa (5/1/2020), yuan melemah, setelah bank sentral China tampak mengisyaratkan preferensi untuk langkah intervensi yang lebih moderat.
Yuan telah naik sekitar 10 persen terhadap dolar sejak Mei lalu saat rebound ekonomi China telah menyebabkan pemulihan pandemi dunia.
Bitcoin diperdagangkan di atas 35.000 dolar untuk pertama kalinya, naik menjadi 35.879,35 dolar di sesi Asia dan memperpanjang reli yang telah membuatnya naik lebih dari 800 persen sejak pertengahan Maret.
Keuntungan sedikit berkurang, dengan mata uang kripto itu terakhir naik 4,81 persen pada 35.676,61 dolar.
Baca juga: Dolar berbalik sedikit menguat saat sentimen risiko berkurang
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: