"Pemahaman terhadap kebudayaan nasional sangat kami perhatikan. Karena itulah Badan Kebudayaan Nasional Partai akan menampilkan berbagai atraksi budaya," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Atraksi budaya tersebut mulai dari wayang kulit, wayang golek, ludruk, lomba pantun dan puisi, hingga mengangkat cerita La Galigo dan stand up komedi. Atraksi budaya tersebut akan ditampilkan dengan cara-cara yang menarik untuk menghibur rakyat di tengah pandemi COVID-19, kata Hasto.
Atraksi budaya tersebut mulai dari wayang kulit, wayang golek, ludruk, lomba pantun dan puisi, hingga mengangkat cerita La Galigo dan stand up komedi. Atraksi budaya tersebut akan ditampilkan dengan cara-cara yang menarik untuk menghibur rakyat di tengah pandemi COVID-19, kata Hasto.
Baca juga: Hasto: Insinyur pegang peranan penting memajukan Indonesia
Baca juga: Survei Voxpopuli: Elektabilitas PDIP dan Gerindra turun
Baca juga: PDIP bahas penguatan politik identitas dan biaya tinggi berdemokrasi
"Kebudayaan tidak hanya membentuk jati diri bangsa. Bangga dengan kebudayaan nasional menjadi landasan rasa percaya diri sebagai pilar jalan berdikari. Melalui pendidikan, bangsa Indonesia bisa mempertajam kecerdasan, menggelorakan semangat, memperkukuh kemauan, dan memperhalus perasaan," tuturnya.
Namun, dalam perspektif kebudayaan seluruh strategi kebudayaan melalui transformasi peradaban untuk kemajuan Indonesia.
Aspek kebudayaan yang juga sangat penting adalah perhatian terhadap lingkungan.
"Gerakan mencintai bumi melalui penghijauan, pembersihan sungai, dan memperbaiki ekosistem lingkungan adalah bagian dari nafas kehidupan bumi pertiwi. Penghijauan ini akan dilakukan serentak," ujarnya.
Oleh karena itu, PDIP mengajak seluruh pemuda pemudi Indonesia, kaum perempuan, tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memperkuat kebudayaan melalui gerakan mencintai bumi.