Kewalahan COVID, ambulans LA tidak untuk pasien kecil harapan hidup
6 Januari 2021 18:04 WIB
Seorang pasien tiba di luar Maimonides Medical Center, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terus berlanjut, di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Jumat (4/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/hp/cfo/am.
Los Angeles (ANTARA) - Saat rumah sakit setempat kewalahan dengan pasien COVID-19, Emergency Medical Services (EMS) Agency Los Angeles mengeluarkan arahan bahwa ambulans sebaiknya tidak membawa pasien ke rumah sakit jika mereka hampir tidak memiliki harapan hidup, demikian CBS pada Selasa (5/1).
Pasien yang dimaksudkan yakni mereka yang detak jantung dan pernapasannya terhenti dan yang tidak dapat tertolong oleh paramedis, bunyi memo yang ditandatangani Marianne Gausche-Hill, direktur medis EMS, dan dirilis pada Senin.
Karena dampak parah pandemi COVID-19 terhadap EMS dan 9-1-1 Receiving Hospitals, maka pasien dewasa yang mengalami henti jantung traumatik dan nontraumatik di luar rumah sakit sebaiknya tidak dipindahkan jika pengembalian sirkulasi spontan gagal dilakukan di lapangan, demikian memo yang diunggah di internet tersebut.
Baca juga: NIH tutup pendaftaran pasien COVID parah pada uji coba pengencer darah
Baca juga: Angka infeksi COVID AS jauh lebih tinggi daripada data resmi
Menurut memo, seorang pasien harus dirawat terlebih dahulu di tempat kejadian dan mempunyai denyut nadi selama resusitasi sebelum dibawa ke rumah sakit. Ini artinya jika denyut nadi pasien tidak kembali atau dinyatakan meninggal, petugas EMS semestinya tidak membawa mereka ke rumah sakit.
Dokumen lainnya yang diunggah menunjukkan bahwa otoritas kesehatan setempat juga mengeluarkan arahan pada Senin, yang meminta kru ambulans agar memberikan sedikit oksigen mengingat persediaan terbatas akibat pandemi.
Gausche-Hill, yang dikutip CBS, mengatakan bahwa memo ini tidak mengartikan kru EMS tidak akan terus melakukan semua yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien di lokasi kejadian dan di rumah sakit.
"Kami tidak mengabaikan resusitasi," tegas Gausche-Hill. "Apa yang kami minta adalah -- yang sedikit berbeda dari sebelumnya -- bahwa kami menekankan fakta bahwa membawa pasien henti jantung ini menyebabkan hasil yang sangat buruk. Kami sudah tahu itu dan kami hanya tidak ingin membuat rumah sakit kami tumbang."
Sumber: Xinhua
Baca juga: RS di AS diancam sanksi kalau lambat memvaksinasi pasien COVID-19
Baca juga: COVID-19 jenis baru di Florida serang pasien tanpa riwayat perjalanan
Pasien yang dimaksudkan yakni mereka yang detak jantung dan pernapasannya terhenti dan yang tidak dapat tertolong oleh paramedis, bunyi memo yang ditandatangani Marianne Gausche-Hill, direktur medis EMS, dan dirilis pada Senin.
Karena dampak parah pandemi COVID-19 terhadap EMS dan 9-1-1 Receiving Hospitals, maka pasien dewasa yang mengalami henti jantung traumatik dan nontraumatik di luar rumah sakit sebaiknya tidak dipindahkan jika pengembalian sirkulasi spontan gagal dilakukan di lapangan, demikian memo yang diunggah di internet tersebut.
Baca juga: NIH tutup pendaftaran pasien COVID parah pada uji coba pengencer darah
Baca juga: Angka infeksi COVID AS jauh lebih tinggi daripada data resmi
Menurut memo, seorang pasien harus dirawat terlebih dahulu di tempat kejadian dan mempunyai denyut nadi selama resusitasi sebelum dibawa ke rumah sakit. Ini artinya jika denyut nadi pasien tidak kembali atau dinyatakan meninggal, petugas EMS semestinya tidak membawa mereka ke rumah sakit.
Dokumen lainnya yang diunggah menunjukkan bahwa otoritas kesehatan setempat juga mengeluarkan arahan pada Senin, yang meminta kru ambulans agar memberikan sedikit oksigen mengingat persediaan terbatas akibat pandemi.
Gausche-Hill, yang dikutip CBS, mengatakan bahwa memo ini tidak mengartikan kru EMS tidak akan terus melakukan semua yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien di lokasi kejadian dan di rumah sakit.
"Kami tidak mengabaikan resusitasi," tegas Gausche-Hill. "Apa yang kami minta adalah -- yang sedikit berbeda dari sebelumnya -- bahwa kami menekankan fakta bahwa membawa pasien henti jantung ini menyebabkan hasil yang sangat buruk. Kami sudah tahu itu dan kami hanya tidak ingin membuat rumah sakit kami tumbang."
Sumber: Xinhua
Baca juga: RS di AS diancam sanksi kalau lambat memvaksinasi pasien COVID-19
Baca juga: COVID-19 jenis baru di Florida serang pasien tanpa riwayat perjalanan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: