Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan guguran lava pijar pada Selasa (5/1) malam.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan guguran lava pijar tersebut terjadi pada pukul 18.47 WIB.

"Guguran yang terjadi jarak luncurnya masih relatif pendek sehingga belum terlihat pasti arah luncurannya," kata dia.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi mengeluarkan guguran diduga lava pijar

Namun demikian, kata Hanik, secara umum guguran lava pijar itu terjadi di sisi barat daya dengan posisi alur sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Lamat.

Ia mengatakan guguran tercatat di jaringan seismik Gunung Merapi dengan amplitudo 3 mm dan durasi 32 detik.

Baca juga: BPPTKG sebut perubahan bentuk Gunung Merapi terus terjadi

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi mengeluarkan guguran material sejauh 1,5 Km
Baca juga: Aktivitas Merapi meningkat, Sleman perpanjang masa tanggap darurat