Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor memutuskan menunda pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sampai situasi pandemi COVID-19 di Kota Bogor aman dan terkendali.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Balai Kota Bogor, Selasa, mengatakan hal itu setelah melakukan rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor serta Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Pada rapat tersebut dibahas berbagai pertimbangan dan kemungkinan untuk melaksanakan PTM di sekolah.

Ada tiga faktor utama yang menentukan untuk dapat melaksanakan PTM di sekolah.

Baca juga: Kota Bogor siapkan UKS untuk dukung pembelajaran tatap muka

Baca juga: Ini pertimbangan Kota Bogor rencanakan belajar tatap muka Januari


Pertama, kesiapan protokol kesehatan di setiap sekolah, tapi realitasnya sebagian besar sekolah di Kota Bogor belum siap.

Kedua, ada persetujuan dari Komite Sekolah serta dari masing-masing orang tua murid.

Ketiga, situasi pandemi COVID-19 di Kota Bogor sudah aman dan terkendali. Realitasnya, secara umum penyebaran COVID-19 di Kota Bogor trennya terus meningkat.

Bima menyatakan jumlah pasien positif COVID-19 semakin banyak. Ketersediaan tempat tidur dan ruang perawatan untuk pasien COVID-19 di rumah sakit saat ini sudah sangat terbatas.

"Dari hasil survei dan kajian, ketiga faktor tersebut belum terpenuhi, sehingga diputuskan belum bisa melaksanakan PTM di sekolah saat ini. Pelaksanaan PTM ditunda," katanya.

Menurut Bima, PTM di sekolah baru bisa dilaksanakan setelah ketiga faktor penentu terpenuhi, terutama setelah pandemi COVOD-19 di Kota Bogor sudah aman dan terkendali.

Para pelajar harus dilindungi. "Nasib anak sekolah harus dijaga dan dilindungi. Nyawa anak sekolah bukan untuk uji coba, tapi untuk dilindungi. Keputusan ini harus benar-benar dipertimbangkan secara matang," katanya.

Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor jumlah kasus positif COVID-19 hingga Selasa hari ini sudah mencapai 5.771 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.006 kasus masih sakit dan 158 kasus telah meninggal dunia.

Sementara itu, kapasitas tempat perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor hanya 591 tempat tidur, serta di lokasi isolasi khusus di Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor ada 100 tempat tidur.*

Baca juga: Kota Bogor rencanakan belajar tatap muka di sekolah mulai 11 Januari

Baca juga: Mendikbud: KBM tatap muka pembelajaran paling efektif