Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggara Australian Open terpaksa mencari akomodasi karantina baru untuk para pemain setelah sebuah hotel mundur sebagai tempat karantina karena pertimbangan adanya kekhawatiran dari penduduk sekitar.

Penyelenggara Grand Slam tenis pertama tahun ini tersebut memastikan mereka sudah memperoleh hotel yang baru setelah The Westin di Melbourne membatalkan rencana menampung para petenis selama dua pekan karantina menjelang turnamen itu berlangsung.

"Sejumlah hotel di Melbourne telah diamankan, termasuk pengganti Westin, guna dengan aman menampung sekelompok pemain internasional," kata penyelenggara seperti dikutip AFP, Selasa.

Baca juga: Rencana isolasi peserta Australian Open hadapi tantangan hukum

Media massa setempat mewartakan bahwa ancaman gugatan hukum dari beberapa penduduk terhadap hotel mewah itu telah menggagalkan rencana menampung para petenis di sana.

Kabar ini tersiar 10 hari sebelum pemain pertama diperkirakan tiba di kota itu.

Awal Grand Slam pembuka 2021 ini sudah dimundurkan ke 8 Februari guna memungkinkan pemain menjalani wajib karantina 14 hari yang diberlakukan terhadap semua pendatang dari luar negeri sebelum mengambil bagian dalam turnamen pemanasan yang berlangsung satu pekan.

Baca juga: Roger Federer mundur dari Australian Open setelah operasi lutut
Baca juga: Kurang sehat, petenis Prancis Tsonga absen di Australian Open 2021


Melbourne baru mencabut lockdown yang sudah berlangsung berbulan-bulan pada Oktober setelah gelombang kedua Covid-19, mempersulit diselenggarakannya turnamen Grand Slam ini.

Australia umumnya berhasil membendung virus corona sekalipun wabah baru muncul di Sydney dan Melbourne sehingga memaksa pihak berwenang menerapkan lagi pembatasan, termasuk penutupan perbatasan negara bagian.

Baca juga: Khawatir terpapar COVID-19, Murray mundur dari Delray Beach Open