Bengaluru (ANTARA) - Produsen obat Amerika Serikat, Moderna Inc ,mengatakan pada Senin (4/1) bahwa kementerian kesehatan Israel telah mengesahkan vaksin COVID-19 Moderna, menandai otorisasi peraturan ketiga vaksin dan yang pertama di luar Amerika Utara.

"Kementerian Kesehatan Israel telah mendapatkan 6 juta dosis dan pengiriman pertama diharapkan dimulai pada Januari," kata Moderna dalam sebuah pernyataan.

Moderna telah menerima otorisasi untuk vaksin COVID-19 di Amerika Serikat dan Kanada dan otorisasi tambahan saat ini sedang ditinjau di Uni Eropa, Singapura, Swiss, dan Inggris.

Israel telah mulai memvaksinasi penduduknya dengan salah satu tingkat tercepat di dunia. Negara itu juga bertujuan untuk menjangkau semua warga yang rentan pada akhir Januari. Pihak berwenang memulai vaksinasi pada 19 Desember dengan menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

Bank of Israel mengatakan pada Senin bahwa pihaknya memperkirakan ekonomi akan pulih dengan cepat pada tahun 2021 jika negara itu mulai cepat memvaksinasi orang-orang terhadap COVID-19.

Moderna mengatakan secara terpisah pada Senin bahwa mereka akan menghasilkan setidaknya 600 juta dosis vaksin COVID-19 pada tahun 2021, naik sebanyak 100 juta dosis dari perkiraan sebelumnya.

Perusahaan itu sedang berinvestasi dan merekrut karyawan agar bisa memproduksi hingga satu miliar dosis tahun ini.

Moderna sejauh ini telah memasok sekitar 18 juta dosis kepada pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan untuk 200 juta dosis.

Moderna juga telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Kanada untuk 40 juta dosis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Moderna perkirakan vaksinnya melindungi dari varian baru COVID-19

Baca juga: AS sahkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Moderna

Baca juga: Apoteker di AS ditangkap atas dugaan sabotase vaksin COVID-19


14.680 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Papua