Pemkot Pekalongan targetkan graduasi KPM-PKH 30 persen
4 Januari 2021 20:15 WIB
Warga keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan Kota Pekalongan memperlihatkan surat keterangan keluar dari penerima bantuan PKH karena sudah mampu mandiri. ANTARA/HO-Dok. Humas Kota Pekalongan.
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan graduasi keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan pada 2021 sebesar 30 persen atau naik dibanding tahun sebelumnya 10 persen.
Kepala Seksi Asistensi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan, Wildan Zuhad di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target tersebut dengan menggandeng instansi lainnya.
"Selain itu, kami juga akan melakukan pendekatan dengan KPM agar mereka yang memiliki minat ketrampilan tertentu untuk diarahkan mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BLK)," katanya.
Baca juga: Lebih sejuta KPM PKH graduasi pada 2020
Baca juga: Anggota DPR-RI minta program graduasi harus dibarengi pendampingan
Ia mengatakan dengan ditingkatkannya target graduasi tersebut para pendamping KPM diharapkan bekerja keras untuk mendorong dan memotivasi KPM-PKH agar bisa mandiri.
"Para pendamping perlu kerja keras karena mereka masing-masing mendampingi sekitar 250 KPM. Kami berharap para pendamping dapat membuat dan melaporkan jadwal pendampingan pada awal bulan sehingga memudahkan kami untuk memonitor dan mengevaluasi," katanya.
Wildan mengatakan pihaknya juga mendorong KPM-PKH memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini seperti berjualan secara daring.
"Banyak KPM-PKH yang usianya masih produktif sehingga perlu kami dorong untuk dapat berjualan atau berbisnis secara daring," katanya.
Dinsos P2KB Kota Pekalongan mencatat graduasi keluarga penerima manfaat program keluarga harapan sejahtera mandiri sejak Januari– Desember 2020 sebanyak 1404 KPM dari 8.650 KPM.
Baca juga: 400 ribu peserta PKH graduasi siap jadi wirausaha baru
Baca juga: Kemensos terus dorong penerima PKH sejahtera mandiri
Kepala Seksi Asistensi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan, Wildan Zuhad di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target tersebut dengan menggandeng instansi lainnya.
"Selain itu, kami juga akan melakukan pendekatan dengan KPM agar mereka yang memiliki minat ketrampilan tertentu untuk diarahkan mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BLK)," katanya.
Baca juga: Lebih sejuta KPM PKH graduasi pada 2020
Baca juga: Anggota DPR-RI minta program graduasi harus dibarengi pendampingan
Ia mengatakan dengan ditingkatkannya target graduasi tersebut para pendamping KPM diharapkan bekerja keras untuk mendorong dan memotivasi KPM-PKH agar bisa mandiri.
"Para pendamping perlu kerja keras karena mereka masing-masing mendampingi sekitar 250 KPM. Kami berharap para pendamping dapat membuat dan melaporkan jadwal pendampingan pada awal bulan sehingga memudahkan kami untuk memonitor dan mengevaluasi," katanya.
Wildan mengatakan pihaknya juga mendorong KPM-PKH memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini seperti berjualan secara daring.
"Banyak KPM-PKH yang usianya masih produktif sehingga perlu kami dorong untuk dapat berjualan atau berbisnis secara daring," katanya.
Dinsos P2KB Kota Pekalongan mencatat graduasi keluarga penerima manfaat program keluarga harapan sejahtera mandiri sejak Januari– Desember 2020 sebanyak 1404 KPM dari 8.650 KPM.
Baca juga: 400 ribu peserta PKH graduasi siap jadi wirausaha baru
Baca juga: Kemensos terus dorong penerima PKH sejahtera mandiri
Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: