Ketua PA 212 Slamet Maarif penuhi panggilan Polda Metro Jaya
4 Januari 2021 13:40 WIB
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma'arif memenuhi panggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait aksi 1812, Senin (4/1/2021). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212 Slamet Ma'arif memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait aksi 1812, Senin.
"Saya dipanggil sebagai saksi tapi saya belum tahu saksi untuk siapa karena di situ tidak disebutkan saksi untuk siapa" kata Slamet kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin.
Saat dikonfirmasi mengenai perannya dalam aksi 1812, Slamet mengaku dirinya hanya sebagai peserta.
Dia mengaku belum sempat hadir dalam aksi 1812, karena sebelum dirinya hadir aksi tersebut sudah dibubarkan oleh petugas. "Saya peserta dan saya belum hadir sudah dibubarkan terlebih dahulu," katanya.
Polda Metro Jaya membubarkan aksi 1812 yang digelar untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab yang saat ini ditahan oleh Polda Metro Jaya.
Aksi yang digelar pada 18 Desember 2020 tersebut dibubarkan lantaran tidak mengantongi izin keramaian dari Kepolisian dan melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: Polda Metro jadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua PA 212 Slamet Ma'arif
Baca juga: Tujuh simpatisan Rizieq Shihab jadi tersangka aksi 1812
Sebagai buntut aksi tersebut polisi kemudian mengamankan sebanyak 455 pedemo di berbagai titik penyekatan di perbatasan Jakarta.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, sebagian besar pedemo telah dipulangkan kecuali tujuh orang yang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam dan ganja.
"Dari 455 itu ada tujuh jadi tersangka, rinciannya lima karena bawa senjata tajam dan dua narkoba, sudah dilakukan penahanan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
"Saya dipanggil sebagai saksi tapi saya belum tahu saksi untuk siapa karena di situ tidak disebutkan saksi untuk siapa" kata Slamet kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin.
Saat dikonfirmasi mengenai perannya dalam aksi 1812, Slamet mengaku dirinya hanya sebagai peserta.
Dia mengaku belum sempat hadir dalam aksi 1812, karena sebelum dirinya hadir aksi tersebut sudah dibubarkan oleh petugas. "Saya peserta dan saya belum hadir sudah dibubarkan terlebih dahulu," katanya.
Polda Metro Jaya membubarkan aksi 1812 yang digelar untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab yang saat ini ditahan oleh Polda Metro Jaya.
Aksi yang digelar pada 18 Desember 2020 tersebut dibubarkan lantaran tidak mengantongi izin keramaian dari Kepolisian dan melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: Polda Metro jadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua PA 212 Slamet Ma'arif
Baca juga: Tujuh simpatisan Rizieq Shihab jadi tersangka aksi 1812
Sebagai buntut aksi tersebut polisi kemudian mengamankan sebanyak 455 pedemo di berbagai titik penyekatan di perbatasan Jakarta.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, sebagian besar pedemo telah dipulangkan kecuali tujuh orang yang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam dan ganja.
"Dari 455 itu ada tujuh jadi tersangka, rinciannya lima karena bawa senjata tajam dan dua narkoba, sudah dilakukan penahanan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: