New South Wales catat tidak ada kasus COVID-19 dalam tiga minggu
4 Januari 2021 11:32 WIB
Warga berjalan di depan Sydney Opera House menyusul pelonggaran aturan yang dilaksanakan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Sydney, Australia, Selasa (23/6/2020). REUTERS/Loren Elliott/hp/cfo (REUTERS/LOREN ELLIOTT)
Sydney (ANTARA) - Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW) pada Senin mencatat tidak ada kasus COVID-19 lokal untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu, ketika Sydney berjuang melawan beberapa wabah dan pihak berwenang mendesak puluhan ribu orang untuk dites.
Jumlah tes harian NSW telah turun menjadi sekitar 20.000 dalam dua hari terakhir dari 70.000 yang tercatat pada Hari Natal, 25 Desember. Sebagian besar tes dilakukan di ibu kota negara bagian Sydney.
"Jumlahnya terlalu rendah ... jika kami ingin berhasil tetap berada di depan pandemi COVID, pengujian sangat penting dalam jumlah besar sehingga kami dapat yakin dengan data tersebut ketika kami membuat keputusan," ujar Plt Perdana Menteri NSW John Barilaro kepada wartawan.
Pihak berwenang telah mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan dan transportasi umum mulai Senin untuk lima juta penduduk Sydney atau menghadapi denda sebesar 200 dolar Australia atau sekitar Rp2,1 juta.
Pejabat New South Wales (NSW) menolak seruan untuk penggunaan masker secara wajib sejak pandemi dimulai.
Pejabat NSW juga menolak perubahan kebijakan yang mengikuti wabah di Sydney baru-baru ini.
Dua kasus yang terkait dengan klaster baru Sydney yang berpusat di sekitar toko minuman keras dicatat setelah tenggat waktu yaitu pada 20.00 waktu setempat.
Jumlah kasus COVID-19 yang rendah dari sebuah klaster di pinggiran pantai utara dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kemanjuran dari penguncian ketat yang dilakukan sejak pertengahan Desember.
Namun penguncian itu berdampak pada ekonomi negara bagian New South Wales.
NSW dan Sydney, kota terbesar di Australia, telah diisolasi dari seluruh Australia oleh penutupan perbatasan negara bagian atau aturan karantina wajib selama 14 hari untuk kedatangan antar negara bagian dari NSW.
Negara bagian tetangga Victoria, yang juga sedang berjuang melawan kasus baru di ibu kota negara bagian Melbourne, pada hari Senin melaporkan tiga kasus lokal sehingga kasus aktif di negara bagian itu menjadi 36.
Australia sebagian besar terhindar dari tingginya jumlah kasus dan kematian akibat virus corona baru dibandingkan dengan negara maju lainnya.
Tetapi klaster baru COVID-19 di Sydney telah memicu kekhawatiran akan wabah yang lebih luas.
Australia mencatat sekitar 28.500 kasus COVID-19 dan 909 kematian sejak pandemi dimulai.
Sumber : Reuters
Baca juga: Negara bagian terpadat Australia laporkan kasus COVID-19 terendah
Baca juga: Demi Natal, negara bagian Australia perlonggar pembatasan COVID-19
Baca juga: Australia batasi jumlah penduduk yang pulang di tengah lonjakan virus
Jumlah tes harian NSW telah turun menjadi sekitar 20.000 dalam dua hari terakhir dari 70.000 yang tercatat pada Hari Natal, 25 Desember. Sebagian besar tes dilakukan di ibu kota negara bagian Sydney.
"Jumlahnya terlalu rendah ... jika kami ingin berhasil tetap berada di depan pandemi COVID, pengujian sangat penting dalam jumlah besar sehingga kami dapat yakin dengan data tersebut ketika kami membuat keputusan," ujar Plt Perdana Menteri NSW John Barilaro kepada wartawan.
Pihak berwenang telah mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan dan transportasi umum mulai Senin untuk lima juta penduduk Sydney atau menghadapi denda sebesar 200 dolar Australia atau sekitar Rp2,1 juta.
Pejabat New South Wales (NSW) menolak seruan untuk penggunaan masker secara wajib sejak pandemi dimulai.
Pejabat NSW juga menolak perubahan kebijakan yang mengikuti wabah di Sydney baru-baru ini.
Dua kasus yang terkait dengan klaster baru Sydney yang berpusat di sekitar toko minuman keras dicatat setelah tenggat waktu yaitu pada 20.00 waktu setempat.
Jumlah kasus COVID-19 yang rendah dari sebuah klaster di pinggiran pantai utara dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kemanjuran dari penguncian ketat yang dilakukan sejak pertengahan Desember.
Namun penguncian itu berdampak pada ekonomi negara bagian New South Wales.
NSW dan Sydney, kota terbesar di Australia, telah diisolasi dari seluruh Australia oleh penutupan perbatasan negara bagian atau aturan karantina wajib selama 14 hari untuk kedatangan antar negara bagian dari NSW.
Negara bagian tetangga Victoria, yang juga sedang berjuang melawan kasus baru di ibu kota negara bagian Melbourne, pada hari Senin melaporkan tiga kasus lokal sehingga kasus aktif di negara bagian itu menjadi 36.
Australia sebagian besar terhindar dari tingginya jumlah kasus dan kematian akibat virus corona baru dibandingkan dengan negara maju lainnya.
Tetapi klaster baru COVID-19 di Sydney telah memicu kekhawatiran akan wabah yang lebih luas.
Australia mencatat sekitar 28.500 kasus COVID-19 dan 909 kematian sejak pandemi dimulai.
Sumber : Reuters
Baca juga: Negara bagian terpadat Australia laporkan kasus COVID-19 terendah
Baca juga: Demi Natal, negara bagian Australia perlonggar pembatasan COVID-19
Baca juga: Australia batasi jumlah penduduk yang pulang di tengah lonjakan virus
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: