Tenaga kesehatan di Palembang paling banyak terima vaksin COVID-19
3 Januari 2021 15:45 WIB
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen di Pos Pengamanan Operasi Lilin Musi 2020 exit tol Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Kamis (31/12/2020) ANTARA/Nova Wahyudi.
Palembang (ANTARA) - Tenaga kesehatan di Kota Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin paling banyak menerima vaksin COVID-19 di Sumatera Selatan untuk tahap pertama yang rencana penyuntikannya dimulai pada pertengahan Januari 2021.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri di Palembang, Minggu, mengatakan ada lebih dari 31.000 tenaga kesehatan yang akan divaksin pada tahap pertama, 8.958 orang di antaranya berada di Kota Palembang dan 3.032 orang di Kabupaten Muba.
Baca juga: Warga Sumsel harap pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19
"Tidak hanya tenaga kesehatan, tenaga non-nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan juga ikut divaksin," ujarnya.
Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi penerima vaksin terbanyak ketiga yakni 2.982 orang, di susul OKU Timur (2.582 orang), OKU (2.394 orang), Lubuklinggau (2.004 orang), Banyuasin (1.731), Ogan Ilir (1.519).
Baca juga: BPBD Sumsel siap bantu distribusi vaksin
Selain itu Muara Enim (1.426), PALI (1.334), OKU Selatan (1.056), Musi Rawas (916), Musi Rawas Utara (847), Empat Lawang (570) dan Pagaralam (421).
Sejauh ini sudah terdata 31.772 tenaga kesehatan yang akan divaksin, kata dia, kemungkinan jumlahnya bertambah karena data Kota Prabumulih dan Lahat belum masuk.
Baca juga: Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas
Menurutnya, meski tenaga kesehatan menjadi penerima paling pertama vaksin namun kondisi tersebut tidak mengganggu penanganan COVID-19 yang saat ini mengalami peningkatan signfikan.
"Tidak ada masalah, disuntik sebentar langsung bisa melayani lagi," tambahnya.
Baca juga: Personel Polda Sumsel pengaman pilkada disuntik vaksin influenza
Sementara rencananya total vaksin dari pemerintah pusat yang akan diberikan pada tahap pertama di Sumsel menyasar 38.140 orang yang terdiri dari nakes, anggota TNI dan Polri.
Ketiganya akan menerima email dari BPJS Kesehatan berisi tautan untuk mengkonfirmasi data penerima vaksin yang akan diverifikasi sebelum penyuntikan, sebab lokasi penyuntikan boleh di fasilitas kesehatan di luar data BPJS.
Baca juga: Biofarma mulai distribusikan 3 juta vaksin COVID-19 ke 34 provinsi
Baca juga: 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac tiba di Indonesia
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri di Palembang, Minggu, mengatakan ada lebih dari 31.000 tenaga kesehatan yang akan divaksin pada tahap pertama, 8.958 orang di antaranya berada di Kota Palembang dan 3.032 orang di Kabupaten Muba.
Baca juga: Warga Sumsel harap pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19
"Tidak hanya tenaga kesehatan, tenaga non-nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan juga ikut divaksin," ujarnya.
Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi penerima vaksin terbanyak ketiga yakni 2.982 orang, di susul OKU Timur (2.582 orang), OKU (2.394 orang), Lubuklinggau (2.004 orang), Banyuasin (1.731), Ogan Ilir (1.519).
Baca juga: BPBD Sumsel siap bantu distribusi vaksin
Selain itu Muara Enim (1.426), PALI (1.334), OKU Selatan (1.056), Musi Rawas (916), Musi Rawas Utara (847), Empat Lawang (570) dan Pagaralam (421).
Sejauh ini sudah terdata 31.772 tenaga kesehatan yang akan divaksin, kata dia, kemungkinan jumlahnya bertambah karena data Kota Prabumulih dan Lahat belum masuk.
Baca juga: Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas
Menurutnya, meski tenaga kesehatan menjadi penerima paling pertama vaksin namun kondisi tersebut tidak mengganggu penanganan COVID-19 yang saat ini mengalami peningkatan signfikan.
"Tidak ada masalah, disuntik sebentar langsung bisa melayani lagi," tambahnya.
Baca juga: Personel Polda Sumsel pengaman pilkada disuntik vaksin influenza
Sementara rencananya total vaksin dari pemerintah pusat yang akan diberikan pada tahap pertama di Sumsel menyasar 38.140 orang yang terdiri dari nakes, anggota TNI dan Polri.
Ketiganya akan menerima email dari BPJS Kesehatan berisi tautan untuk mengkonfirmasi data penerima vaksin yang akan diverifikasi sebelum penyuntikan, sebab lokasi penyuntikan boleh di fasilitas kesehatan di luar data BPJS.
Baca juga: Biofarma mulai distribusikan 3 juta vaksin COVID-19 ke 34 provinsi
Baca juga: 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac tiba di Indonesia
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: