Cirebon (ANTARA) - Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri dan lainnya dikerahkan untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan akibat bencana angin puting beliung yang terjadi di Desa Slangit, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (2/1) sore.
"Kurang lebih ada 500 personel gabungan yang kita kerahkan untuk membantu warga membersihKan puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Ahad.
Alex mengatakan tim gabungan dibagi beberapa kelompok untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak.
Baca juga: 278 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung
Karena kata Alex, rumah yang terdampak akibat bencana alam puting beliung di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, mencapai 278 unit.
Bahkan dari jumlah tersebut ada beberapa rumah yang rusak berat akibat terjangan angin puting beliung pada Sabtu (2/1) sekitar jam 16.50 WIB.
"Enam rumah rusak berat dan tiga rata dengan tanah," kata Alex. Sementara Kapolresta Cirebon Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan pihaknya membantu BPBD dan petugas lainnya untuk ikut serta membersihkan pohon yang tumbang dan menimpa rumah.
"Kita terjunkan anggota untuk membantu meringankan warga dan kami juga mendirikan pos kesehatan," katanya.
Seorang warga Nawinten (67) menceritakan kejadian bencana alam angin puting beliung yang merobohkan rumahnya. Saat itu dia sedang berada di luar rumah dan ketika itu angin datang sangat kencang bahkan beberapa atap rumah milik tetangganya terbang.
"Dan ketika saya pulang ternyata rumah sudah rusak parah. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah, karena saya hanya sebatang kara," katanya.***3***
Baca juga: Puting beliung hancurkan satu rumah warga Bulungan
Baca juga: Puting beliung dan banjir landa Kota Bengkulu
Tim gabungan bantu bersihkan puing bencana puting beliung Cirebon
3 Januari 2021 12:07 WIB
Petugas saat membersihkan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak diterjang angun puting beliung di Cirebon, Jawa Barat, (Ahad 30/1/2020). ANTARA/Khaerul Izan.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: