Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau Ibnu Chuldun mengatakan tingkat kesembuhan COVID-19 di Lapas dan Rutan di daerah itu selama 2020 mencapai 98 persen dari jumlah warga binaan maupun napi yang terjangkit sebanyak 921 orang.

Ibnu Chuldun kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu mengatakan keberhasilan dalam penanganan COVID-19 tidak lepas dari kedisiplinan dalam menerapkan strategi 12 langkah penanganan COVID-19 di fasilitas Lapas dan Rutan, sebagaimana yang dituangkan dalam Surat Edaran Dirjen PAS Kemenkumham.

Baca juga: Kebijakan pengeluaran napi di tengah pandemi COVID-19 disempurnakan

"Serta dukungan kuat dari Gubernur Riau selaku Ketua Gugus Tugas serta kerja keras Kalapas Karutan bersama jajarannya," katanya.

Ia mengatakan pada awal 2021 pihaknya masih menyisakan persoalan warga binaan yang masih positif COVID-19, yakni di Rumah Tahanan Negara Siak Indrapura sebanyak 14 orang.

Baca juga: Eddy Hiariej nilai pengeluaran napi saat pandemi kebijakan rasional

"Dari jumlah warga binaan 425 orang di Rutan Siak yang positif COVID-19 sebanyak 16 orang dan sembuh dua orang, sehingga masih ada yang menjalani isolasi 14 orang," ujarnya.

Secara keseluruhan ia mengatakan pada 16 Lapas dan Rutan di Provinsi Riau dengan total jumlah penghuni atau warga binaan sebanyak 12.814 orang, selama 2020 ada sebanyak 921 orang yang positif COVID-19. Dari jumlah tersebut yang sudah sembuh sebanyak 907 orang.

Baca juga: Warga binaan Lapas Pekanbaru positif COVID-19 bertambah jadi 407 orang

Sedangkan, yang dan masih harus menjalani isolasi di blok maupun kamar hunian di Rutan ada sebanyak 14 orang di Rutan Siak Indrapura.

Memasuki awal Tahun 2021 dimasa pandemi yang belum berakhir, Kanwil Kemenkumham Riau telah mempersiapkan langkah strategis penanganan COVID-19, di antaranya menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan secara ketat, meningkatkan kualitas pelayanan makan dan minum warga binaan sesuai kebutuhan kalori yang cukup, meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Gugus Tugas COVID-19, dan pemerintah daerah, rumah sakit dan Puskesmas serta masyarakat peduli pemasyarakatan.

"Selain itu kita tetap mempersiapkan blok atau kamar isolasi pada tiap Lapas dan Rutan, dan lainnya seperti pengalaman di tahun 2020. Semoga di tahun 2021 pandemi COVID-19 segera berakhir," demikian Ibunu Chuldun.