Ganjar yang mengendarai sepeda motor berkeliling untuk memberi semangat langsung tidak hanya kepada nakes dan penggali kubur, tapi juga pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di RSUD Tugurejo dan kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, penjaga palang perlintasan kereta api, petugas Pos Nataru, serta mengunjungi Mapolsek Gajahmungkur dan Koramil 10 Gajahmungkur Semarang.
Saat didatangi orang nomor satu di Jateng, Tarno (53) dan rekan-rekannya yang terlihat usai memakamkan jenazah COVID-19 mengaku terkejut.
"Bangga sekali rasanya, tidak menyangka akan dikunjungi Bapak Gubernur, apalagi ini bawa oleh-oleh dan kami dikasih 'vitamin' berupa uang. Senang sekali rasanya, ya meskipun saya tidak bisa merayakan malam tahun baru bersama keluarga, tapi saya ikhlas karena tanggung jawab," katanya.
Baca juga: Jateng bakal beli GeNose untuk tingkatkan pelacakan COVID-19
Pria paruh baya yang sejak 2 April 2020 bertugas menggali makam bagi jenazah COVID-19 menceritakan kepada Ganjar suka duka yang dialaminya seperti harus memakamkan jenazah larut malam, hingga cerita-cerita mistis yang dialaminya.
"Sudah ada 372 jenazah yang saya makamkan di sini. Jadi kepada masyarakat, saya sampaikan kalau virus COVID-19 ini benar-benar ada. Saya minta masyarakat membantu dengan memakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun serta rajin cuci tangan," ujarnya.
Dokter Irma yang bertugas di tempat isolasi BPSDMD Jateng mengaku senang atas perhatian dan dukungan yang diberikan Gubernur Ganjar.
"Senang sekali rasanya, ini bentuk perhatian Pak Ganjar pada kami tenaga kesehatan, meski tidak bisa merayakan malam tahun baru bersama keluarga, tapi kami tetap bahagia. Kami harap virus segera selesai dan masyarakat kami minta membantu dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Gubernur Ganjar mengaku sengaja menengok petugas-petugas yang tetap siaga di tengah hiruk pikuk malam pergantian tahun, sekaligus memberikan semangat sekaligus ucapan terima kasih.
Baca juga: Gus Mus dan Ganjar minta kiai ikut tangani COVID di pesantren
"Mereka-mereka ini yang sampai malam ini masih berjaga terus menerus. Mereka harus 'stand by' karena harus menjaga rumah sakit, menjaga keamanan dari TNI/Polri, tenaga kesehatan di tempat isolasi sampai penjaga kuburan dan palang pintu kereta api yang mesti bertugas," ujarnya.
Menurut dia, mereka perlu ditengok karena di tengah keramaian tetap bertugas pada malam pergantian tahun baru saat pandemi COVID-19.
Ganjar berharap masyarakat mau mendukung pemerintah dengan mengurangi kerumunan dan menjaga protokol kesehatan sebab dengan cara itu maka virus Corona akan bisa segera teratasi.
"Malam pergantian tahun ini, mari kita ikuti aturan pemerintah dengan tidak berkerumun dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Mari kita berdoa, mudah-mudahan tahun depan vaksin ada, semua sadar prokes agar kehidupan bisa kembali pulih seperti semula. Mari kita semua mendukung, dengan dukungan itu, maka semua akan kembali membaik," katanya.
Baca juga: Ganjar instruksikan cegah jual beli vaksin COVID-19
Baca juga: Gubernur Jateng terbitkan SE tunda pembelajaran tatap muka