COVID-19 jenis baru ditemukan di Sabah, Pulau Sulu di Filipina ditutup
31 Desember 2020 17:39 WIB
Warga memakai masker dan pelindung wajah sebagai pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) di sepanjang pasar pinggir jalan di Manila, Filipina, Senin (14/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lisa Marie David/RWA/djo.
Manila (ANTARA) - Otoritas di Pulau Sulu, Filipina, menutup wilayahnya untuk pendatang dan menerapkan aturan pembatasan aktivitas selama dua minggu mulai Senin (4/1/2021) setelah jenis baru COVID-19 ditemukan di Sabah, Malaysia, kata gubernur setempat, Kamis.
Sulu merupakan provinsi di Filipina Selatan yang berbatasan dengan wilayah Sabah, Malaysia. Pulau Sulu, yang dihuni oleh lebih dari 900.000 orang, melaporkan total 242 kasus positif COVID-19, dua di antaranya masih dirawat dan 12 lainnya meninggal dunia.
"Kebijakan ini merupakan upaya mencegah penularan di wilayah kita setelah jenis baru COVID-19 ditemukan di Sabah, Malaysia, karena dua wilayah ini cukup dekat," kata Gubernur Sulu Abdusakur Tan saat diwawancarai saluran televisi berita, ANC, Kamis.
Jenis baru COVID-19 telah ditemukan ada di Malaysia, tetapi otoritas setempat belum memeriksa temuan itu lebih lanjut, kata pejabat bidang kesehatan di Malaysia.
Otoritas di Sulu telah meminta pemerintah pusat untuk menyediakan lebih banyak kapal dan helikopter untuk mengawasi lalu lintas di perbatasan laut dengan Sabah, Malaysia.
Kebijakan isolasi wilayah di Sulu akan berlaku mulai 4-17 Januari. Kebijakan itu mungkin untuk diperpanjang, kata Tan.
Warga yang bukan penduduk Sulu akan dilarang masuk mulai Senin minggu depan.
Total kasus positif COVID-19 di Filipina telah melewati angka 472.000 dan sebagian besar pasien ada di Manila, ibu kota Filipina.
Meskipun Pemerintah Filipina membatasi warga negara asing masuk di bandara-bandara internasional, mereka dapat mudah masuk lewat jalur laut.
Wilayah perbatasan laut Filipina dan Malaysia yang ada di antara Sulu dan Sabah merupakan jalur dagang dan berpergian antarpulau yang telah lama digunakan oleh penduduk setempat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Filipina larang semua penerbangan dari Inggris mulai 24 Desember
Baca juga: Filipina amankan 2,6 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Kasus corona Filipina menjadi yang tertinggi di Pasifik barat
Sulu merupakan provinsi di Filipina Selatan yang berbatasan dengan wilayah Sabah, Malaysia. Pulau Sulu, yang dihuni oleh lebih dari 900.000 orang, melaporkan total 242 kasus positif COVID-19, dua di antaranya masih dirawat dan 12 lainnya meninggal dunia.
"Kebijakan ini merupakan upaya mencegah penularan di wilayah kita setelah jenis baru COVID-19 ditemukan di Sabah, Malaysia, karena dua wilayah ini cukup dekat," kata Gubernur Sulu Abdusakur Tan saat diwawancarai saluran televisi berita, ANC, Kamis.
Jenis baru COVID-19 telah ditemukan ada di Malaysia, tetapi otoritas setempat belum memeriksa temuan itu lebih lanjut, kata pejabat bidang kesehatan di Malaysia.
Otoritas di Sulu telah meminta pemerintah pusat untuk menyediakan lebih banyak kapal dan helikopter untuk mengawasi lalu lintas di perbatasan laut dengan Sabah, Malaysia.
Kebijakan isolasi wilayah di Sulu akan berlaku mulai 4-17 Januari. Kebijakan itu mungkin untuk diperpanjang, kata Tan.
Warga yang bukan penduduk Sulu akan dilarang masuk mulai Senin minggu depan.
Total kasus positif COVID-19 di Filipina telah melewati angka 472.000 dan sebagian besar pasien ada di Manila, ibu kota Filipina.
Meskipun Pemerintah Filipina membatasi warga negara asing masuk di bandara-bandara internasional, mereka dapat mudah masuk lewat jalur laut.
Wilayah perbatasan laut Filipina dan Malaysia yang ada di antara Sulu dan Sabah merupakan jalur dagang dan berpergian antarpulau yang telah lama digunakan oleh penduduk setempat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Filipina larang semua penerbangan dari Inggris mulai 24 Desember
Baca juga: Filipina amankan 2,6 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Kasus corona Filipina menjadi yang tertinggi di Pasifik barat
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: