Dokter paru ingatkan warga tetap patuhi prokes saat di tempat wisata
31 Desember 2020 15:43 WIB
Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Jawa Tengah dr. Indah Rahmawati, Sp.P. ANTARA/HO-Aspri/am.
Purwokerto (ANTARA) - Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah dr. Indah Rahmawati, Sp.P mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di tempat wisata.
"Saat di tempat wisata selalu terapkan protokol kesehatan, selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan," kata Indah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia mengatakan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan harus terus ditingkatkan.
Baca juga: Polisi kerahkan tim disiplin protokol kesehatan di tempat wisata Garut
"Kesadaran untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam segala kesempatan jangan sampai kendur, jadikan disiplin tersebut sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," katanya.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu juga menambahkan bila dibandingkan dengan masa awal pandemi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dikhawatirkan akan menurun karena mereka sudah mulai jenuh terhadap kondisi pandemi yang berkepanjangan.
"Karenanya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan harus terus dijaga dengan baik termasuk juga saat berada di tempat wisata," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Banda Aceh awasi tempat wisata dari pelanggaran prokes
Menurutnya, musim libur Tahun Baru 2021 ini akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengunjungi objek wisata sehingga sosialisasi terkait protokol kesehatan harus terus dioptimalkan.
"Satu hal yang perlu saya ingatkan, saat berada di objek wisata dan ingin makan di tempat makan maka pastikan tetap menjaga jarak, jarak meja makan yang berjauhan, ventilasi atau konsep ruangan alam terbuka bisa mengurangi risiko penyebaran dan penularan COVID-19," katanya.
Dia menambahkan pengelola objek wisata juga perlu memastikan wisatawan tetap menjaga jarak saat berada di lokasi objek wisata.
Baca juga: Satgas: 602.372 orang ditegur di tempat wisata saat libur panjang
Sementara itu dia juga mengingatkan agar masyarakat menghindari kerumunan saat malam tahun baru guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Saran saya agar merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah dan tidak mengadakan kegiatan berkerumun karena pasti sulit untuk bisa jaga jarak," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 masih belum berakhir sehingga masyarakat masih harus terus memperkuat penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Warga Batam patuhi protokol kesehatan di tempat wisata
"Terus perkuat pemakaian masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan, karena hingga menjelang akhir tahun ini pandemi COVID-19 masih terjadi. Selalu menjaga protokol kesehatan sudah terbukti bermanfaat dalam mencegah dan menghindari penularan COVID-19," katanya.
Sementara itu, menurut dia, pada malam pergantian tahun biasanya masyarakat akan melakukan banyak kegiatan bersama, berkumpul dan menghabiskan malam dengan menyalakan kembang api atau meniup terompet.
Baca juga: Jawa Barat awasi penerapan protokol kesehatan di tempat wisata
"Secara medis kebiasaan ini sangat berpotensi mempermudah penularan virus karena kegiatan meniup terompet mengharuskan orang membuka mulut dan melepas masker sehingga droplet akan mudah terlepas keluar pada saat meniup," katanya.
Selain itu, kegiatan berkerumun saat malam tahun baru, kata dia, juga meningkatkan bahaya penularan karena akan sulit menjaga jarak dan berpotensi berdesakan.
Dalam kondisi demikian, kata dia, penerapan protokol kesehatan khususnya menjaga jarak akan sulit diterapkan sehingga sebaiknya masyarakat menghindari kerumunan.
Baca juga: BMKG segera pasang alat deteksi gempa di Temanggung dan Kudus
"Saat di tempat wisata selalu terapkan protokol kesehatan, selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan," kata Indah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia mengatakan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan harus terus ditingkatkan.
Baca juga: Polisi kerahkan tim disiplin protokol kesehatan di tempat wisata Garut
"Kesadaran untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam segala kesempatan jangan sampai kendur, jadikan disiplin tersebut sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," katanya.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu juga menambahkan bila dibandingkan dengan masa awal pandemi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dikhawatirkan akan menurun karena mereka sudah mulai jenuh terhadap kondisi pandemi yang berkepanjangan.
"Karenanya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan harus terus dijaga dengan baik termasuk juga saat berada di tempat wisata," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Banda Aceh awasi tempat wisata dari pelanggaran prokes
Menurutnya, musim libur Tahun Baru 2021 ini akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengunjungi objek wisata sehingga sosialisasi terkait protokol kesehatan harus terus dioptimalkan.
"Satu hal yang perlu saya ingatkan, saat berada di objek wisata dan ingin makan di tempat makan maka pastikan tetap menjaga jarak, jarak meja makan yang berjauhan, ventilasi atau konsep ruangan alam terbuka bisa mengurangi risiko penyebaran dan penularan COVID-19," katanya.
Dia menambahkan pengelola objek wisata juga perlu memastikan wisatawan tetap menjaga jarak saat berada di lokasi objek wisata.
Baca juga: Satgas: 602.372 orang ditegur di tempat wisata saat libur panjang
Sementara itu dia juga mengingatkan agar masyarakat menghindari kerumunan saat malam tahun baru guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Saran saya agar merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah dan tidak mengadakan kegiatan berkerumun karena pasti sulit untuk bisa jaga jarak," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 masih belum berakhir sehingga masyarakat masih harus terus memperkuat penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Warga Batam patuhi protokol kesehatan di tempat wisata
"Terus perkuat pemakaian masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan, karena hingga menjelang akhir tahun ini pandemi COVID-19 masih terjadi. Selalu menjaga protokol kesehatan sudah terbukti bermanfaat dalam mencegah dan menghindari penularan COVID-19," katanya.
Sementara itu, menurut dia, pada malam pergantian tahun biasanya masyarakat akan melakukan banyak kegiatan bersama, berkumpul dan menghabiskan malam dengan menyalakan kembang api atau meniup terompet.
Baca juga: Jawa Barat awasi penerapan protokol kesehatan di tempat wisata
"Secara medis kebiasaan ini sangat berpotensi mempermudah penularan virus karena kegiatan meniup terompet mengharuskan orang membuka mulut dan melepas masker sehingga droplet akan mudah terlepas keluar pada saat meniup," katanya.
Selain itu, kegiatan berkerumun saat malam tahun baru, kata dia, juga meningkatkan bahaya penularan karena akan sulit menjaga jarak dan berpotensi berdesakan.
Dalam kondisi demikian, kata dia, penerapan protokol kesehatan khususnya menjaga jarak akan sulit diterapkan sehingga sebaiknya masyarakat menghindari kerumunan.
Baca juga: BMKG segera pasang alat deteksi gempa di Temanggung dan Kudus
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: