Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memastikan strategi jemput bola atau mendatangi langsung calon pendonor akan terus dilanjutkan pada 2021 guna menjaga ketersediaan pasokan darah tetap tercukupi.

"Ke depan jemput bola tetap dilakukan termasuk berkoordinasi dengan kelompok yang selama ini menjadi pendonor rutin," kata Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Ia mengakui pada 2020 terutama di April dan Mei organisasi kemanusiaan tersebut sempat kekurangan pasokan darah hingga 50 persen akibat kurangnya pendonor.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, PMI melakukan koordinasi dengan TNI, Polri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) agar membantu donor darah dengan cara mobilisasi personel di setiap daerah.

Baca juga: PMI: Satu juta vaksin sehari bisa terwujud jika dikerjakan bersama

Baca juga: PMI siap bantu pemerintah laksanakan vaksinasi COVID-19


Langkah yang diambil oleh PMI terbukti cukup efektif sekaligus memicu para komunitas lain untuk melakukan donor darah dengan cara penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Kita menata sebaik mungkin dengan antrean dan menjaga jarak sehingga ketersediaan darah dapat dipenuhi," katanya.

Hasilnya, hingga akhir 2020, organisasi yang dikomandoi Jusuf Kalla itu mampu mengumpulkan 80 hingga 90 persen darah dari jumlah yang dibutuhkan.

"Itu suatu angka yang bagus karena dengan begitu tidak ada kasus satu orang pun yang kekurangan darah atau kecelakaan yang tidak bisa dibantu," ujar Sudirman.

Ke depan, PMI berharap partisipasi masyarakat untuk mendonorkan darah lebih meningkat. Apalagi, kehadiran vaksin di Tanah Air bisa memicu animo masyarakat.

Dalam kesempatan itu, PMI juga memaparkan lima prioritas utama di 2021 yakni melanjutkan operasi COVID-19, meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, menjaga ketersediaan darah, memaksimalkan layanan plasma konvalesen dan konsolidasi organisasi.*

Baca juga: Pasokan darah PMI menurun 60 persen saat COVID-19

Baca juga: Jusuf Kalla ajak penyintas COVID-19 donor plasma konvalesens