Korban meninggal COVID-19 di Spanyol capai 50 ribu
29 Desember 2020 08:05 WIB
Petugas bekerja dengan kotak berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 setelah tiba di sebuah gudang di Guadalajara, Spanyol, Sabtu (26/12/2020), sehari sebelum negara tersebut memulai program vaksinasi. ANTARA FOTO/Jose Maria Cuadrado/Pool via REUTERS/aww/cfo
Madrid (ANTARA) - Jumlah keseluruhan korban meninggal COVID-19 di Spanyol mencapai 50.000 pada Senin (28/12), sedangkan jumlah infeksi per 100.000 orang turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga pekan, demikian data Kementerian Kesehatan.
Total 24.462 kasus baru tercatat sejak Kamis, sehingga totalnya hampir berjumlah 1,88 juta kasus. Korban meninggal bertambah 298 menjadi 50.122, berdasarkan kumpulan data nasional yang dirilis sejak dimulainya vaksinasi COVID-19 pada Minggu.
Prevalensi virus yang diukur selama 14 hari terakhir turun dari 263 kasus per 100.000 menjadi 246 kasus pada Kamis setelah terus menerus naik dari 189 kasus pada 10 Desember.
Kepala Kedaruratan Kesehatan, Fernando Simon, saat konferensi pers mengatakan jumlah tersebut menunjukkan "stabilisasi" pada tingkat penularan dan penurunan jumlah kematian.
Akan tetapi, ia memperingatkan bahwa data tersebut bisa saja direvisi dalam beberapa hari mendatang, saat liburan Natal kemungkinan besar menimbulkan kekacauan terhadap statistik yang diajukan oleh otoritas daerah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko catat 6.217 kasus baru COVID-19, 400 lebih kematian
Baca juga: Indonesia tutup pintu bagi WNA semua negara per 1 Januari 2021
Total 24.462 kasus baru tercatat sejak Kamis, sehingga totalnya hampir berjumlah 1,88 juta kasus. Korban meninggal bertambah 298 menjadi 50.122, berdasarkan kumpulan data nasional yang dirilis sejak dimulainya vaksinasi COVID-19 pada Minggu.
Prevalensi virus yang diukur selama 14 hari terakhir turun dari 263 kasus per 100.000 menjadi 246 kasus pada Kamis setelah terus menerus naik dari 189 kasus pada 10 Desember.
Kepala Kedaruratan Kesehatan, Fernando Simon, saat konferensi pers mengatakan jumlah tersebut menunjukkan "stabilisasi" pada tingkat penularan dan penurunan jumlah kematian.
Akan tetapi, ia memperingatkan bahwa data tersebut bisa saja direvisi dalam beberapa hari mendatang, saat liburan Natal kemungkinan besar menimbulkan kekacauan terhadap statistik yang diajukan oleh otoritas daerah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko catat 6.217 kasus baru COVID-19, 400 lebih kematian
Baca juga: Indonesia tutup pintu bagi WNA semua negara per 1 Januari 2021
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: