Bandung (ANTARA) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB ) Jawa Barat (Jabar) merombak 600 dewan pengurus anak cabang (DPAC) dan mengisinya dengan para pemuda berusia 31 tahun yang berlatar belakang anak kiai, pendiri PKB dan simpatisan PKB.

PKB Jabar juga memberikan tempat bagi para pendiri PKB, kiai, tokoh masyarakat, pengurus sebelumnya sebagai dewan syuro di setiap DPAC.

"PKB Jabar terus melakukan kaderisasi secara intensif dengan nama Sekolah Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR) untuk para pengurus baru DPAC yang telah mendapatkan SK. Karena di masa pandemi maka pelatihan dijalankan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan 3M," kata Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda saat Pembukaan Sekolah PUMR yang diadakan oleh DPC PKB Kabupaten Subang, Senin.

Huda mengatakan untuk membangun militansi dan kekuatan dalam berpolitik maka PKB Jabar menciptakan kader generasi kedua yang dikolaborasikan dengan kepemimpinan dan kharismatik.

Baca juga: Pemerhati politik soroti PKB minim menang pilkada serentak di Jatim
Baca juga: Muhaimin Iskandar: Sekjen PKB akhirnya jadi anggota DPR
Baca juga: Cak Imin serukan bangun solidaritas di tengah pandemi


Ia mengatakan bahwa kaderisasi itu mutlak di dalam partai politik karena jika partai politik tidak melakukan kaderisasi maka perjuangan di partai untuk kepentingan umat dan masyarakat tidak akan memiliki makna apa-apa.

"Ruh perjuangan partai adalah kader, kader harus diciptakan dan kader harus dibentuk," ujar Huda.

Salah satu cara untuk membentuk kader terbaik, kata Huda, DPW PKB Jabar melakukan peremajaan di dalam tubuh Pengurus Anak Cabang (PAC).

"Namun ini bagian konsekuensi dan harus kita ambil sebagai jalan untuk masa depan PKB Jabar dalam kurun waktu 15 sampai 20 tahun yang akan datang," kata dia.

Peremajaan ini, tuturnya, disebut kaderisasi generasi kedua karena ini bagian semangat para kyai, pendiri PKB, untuk PKB tetap tumbuh dan berkembang dalam perjuangan pengabdian dalam nafas kepentingan kemaslahatan umat dan rakyat.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para kyai, pendiri PKB, tokoh masyarakat, generasi pertama PKB yang terus 'memback up' (mendukung) kami. Dan kami mohon izin, putra putri para kyai, generasi pertama PKB untuk menjadikan anak-anak mudanya berkenan menjadi pengurus DPAC PKB," kata dia.

Ia mengatakan dengan sinergis kekuatan tokoh karismatik, para kyai, tokoh masyarakat pendiri NU yang ditopang oleh anak-anak muda dengan jaringan milenial maka pihaknya yakin hal ini menjadi ruang konsolidasi PKB di Jawa Barat.

"Dan Alhamdulillah 100 persen, 600 DPAC di Jawa Barat sudah terbentuk semuanya profilnya anak-anak muda termasuk di Kabupaten Subang, dengan usia pengurus harian PAC 31 tahun," kata dia.