Organisasi independen dunia beri nilai skor C kepada Banyuwangi
28 Desember 2020 16:39 WIB
dokumentasi - Warga membawa payung yang bertuliskan aspirasi dalam aksi jeda untuk iklim saat aksi di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (23/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj/aa.
Jakarta (ANTARA) - Organisasi independen dunia, Carbon Disclosure Project (CDP) memberi skor C kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam hal pengungkapan dan kinerja terkait perubahan iklim pada 2020.
"Skor C sendiri berarti Banyuwangi sudah berada dalam posisi yang sama dengan kota lain di Asia Tenggara dan global dalam hal mitigasi perubahan iklim dan dalam posisi yang sama secara global dalam hal adaptasi perubahan iklim," kata Pendiri Bumi Global Karbon (BGK), A Deni Daruri, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Dikatakan Deni, CDP merupakan organisasi independen dunia dengan tingkat kredibilitas tinggi.
Lembaga ini memegang koleksi data global terbesar mengenai perubahan iklim, hutan dan air perusahaan dan wilayah serta menjadi jantung keputusan bisnis, investasi, serta kebijakan bisnis.
"CDP lahir pada 2000 dan berpusat di London, United Kingdom. Platform ini telah digunakan oleh sekitar 920 institusi pemerintah, sekitar 515 investor dengan sumber kapital 106 triliun dolar AS dan sekitar 8400 perusahaan di seluruh dunia," tuturnya.
Baca juga: Bumi Global Karbon berharap pemerintah segera susun SR Desa
Deni mengatakan, apresiasi diberikan CDP pada 8 Desember 2020 karena peran serta Banyuwangi dalam pengisian kuesioner cities 2020.
Deni menjelaskan, kuesioner CDP memiliki kualitas peringkat pemerintahan, sosial dan lingkungan terbaik dan kredibel untuk tahun 2020, di atas MSCI ESG Rating, Bloomberg ESG Disclosure Score dan lembaga rating ESG lainnya.
Beberapa hal yang ditanyakan dalam kuisioner cities CDP adalah tata kelola, bahaya dan kerentanan iklim, adaptasi, data emisi kota, pengurangan emisi, peluang, energi, transportasi, pangan, limbah dan ketersediaan air.
Skala skor yang dimiliki CDP adalah A, A- (leadership level), B, B- (management level), C, C- (awareness level), D, D- (disclosure level).
Baca juga: Bumi akan kian panas sampai 2100
"Bumi Global Karbon merupakan 'accredited solution provider' CDP pertama di Indonesia yang terus berusaha membantu perusahaan dan pemerintah daerah dalam pengisian kuesioner lingkungan CDP," ungkapnya.
Ia menyebut, berbagai manfaat dari pengisian kuesioner ini adalah melindungi dan meningkatkan reputasi, meningkatkan keunggulan kompetitif, mematuhi berbagai peraturan nasional dan internasional, mengidentifikasi sejak dini terkait risiko dan peluang, serta sebagai alat untuk mengukur kemajuan kota tiap tahunnya terkait isu lingkungan.
Menurut Deni, penilaian A, B, C, D, F bukanlah sekedar nilai. Namun mencerminkan masa depan kota dengan adanya perubahan iklim yang semakin nyata. Dengan pencapaian 2020, tentu menjadi permulaan yang sangat baik bagi Banyuwangi.
Baca juga: Para ilmuwan serap karbon dioksida untuk dinginkan Bumi
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat setempat, diharapkan Banyuwangi dapat mencapai tingkat manajemen pada 2021.
"Dan, mencapai level leadership pada 2023. Memimpin kota-kota lainnya di Indonesia menuju kota yang tahan akan perubahan iklim," demikian Deni.
"Skor C sendiri berarti Banyuwangi sudah berada dalam posisi yang sama dengan kota lain di Asia Tenggara dan global dalam hal mitigasi perubahan iklim dan dalam posisi yang sama secara global dalam hal adaptasi perubahan iklim," kata Pendiri Bumi Global Karbon (BGK), A Deni Daruri, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Dikatakan Deni, CDP merupakan organisasi independen dunia dengan tingkat kredibilitas tinggi.
Lembaga ini memegang koleksi data global terbesar mengenai perubahan iklim, hutan dan air perusahaan dan wilayah serta menjadi jantung keputusan bisnis, investasi, serta kebijakan bisnis.
"CDP lahir pada 2000 dan berpusat di London, United Kingdom. Platform ini telah digunakan oleh sekitar 920 institusi pemerintah, sekitar 515 investor dengan sumber kapital 106 triliun dolar AS dan sekitar 8400 perusahaan di seluruh dunia," tuturnya.
Baca juga: Bumi Global Karbon berharap pemerintah segera susun SR Desa
Deni mengatakan, apresiasi diberikan CDP pada 8 Desember 2020 karena peran serta Banyuwangi dalam pengisian kuesioner cities 2020.
Deni menjelaskan, kuesioner CDP memiliki kualitas peringkat pemerintahan, sosial dan lingkungan terbaik dan kredibel untuk tahun 2020, di atas MSCI ESG Rating, Bloomberg ESG Disclosure Score dan lembaga rating ESG lainnya.
Beberapa hal yang ditanyakan dalam kuisioner cities CDP adalah tata kelola, bahaya dan kerentanan iklim, adaptasi, data emisi kota, pengurangan emisi, peluang, energi, transportasi, pangan, limbah dan ketersediaan air.
Skala skor yang dimiliki CDP adalah A, A- (leadership level), B, B- (management level), C, C- (awareness level), D, D- (disclosure level).
Baca juga: Bumi akan kian panas sampai 2100
"Bumi Global Karbon merupakan 'accredited solution provider' CDP pertama di Indonesia yang terus berusaha membantu perusahaan dan pemerintah daerah dalam pengisian kuesioner lingkungan CDP," ungkapnya.
Ia menyebut, berbagai manfaat dari pengisian kuesioner ini adalah melindungi dan meningkatkan reputasi, meningkatkan keunggulan kompetitif, mematuhi berbagai peraturan nasional dan internasional, mengidentifikasi sejak dini terkait risiko dan peluang, serta sebagai alat untuk mengukur kemajuan kota tiap tahunnya terkait isu lingkungan.
Menurut Deni, penilaian A, B, C, D, F bukanlah sekedar nilai. Namun mencerminkan masa depan kota dengan adanya perubahan iklim yang semakin nyata. Dengan pencapaian 2020, tentu menjadi permulaan yang sangat baik bagi Banyuwangi.
Baca juga: Para ilmuwan serap karbon dioksida untuk dinginkan Bumi
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat setempat, diharapkan Banyuwangi dapat mencapai tingkat manajemen pada 2021.
"Dan, mencapai level leadership pada 2023. Memimpin kota-kota lainnya di Indonesia menuju kota yang tahan akan perubahan iklim," demikian Deni.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: