Panama City (ANTARA) - Panama akan memperpanjang penguncian di dua provinsi, termasuk ibu kota, dari 4 sampai dengan 14 Januari dalam upaya menahan lonjakan kasus virus corona di daerah padat penduduk, kata menteri kesehatan pada Minggu.

Dengan 231.357 kasus COVID-19 terdaftar dan 3.840 kematian, Panama adalah negara Amerika Tengah yang telah mengumpulkan jumlah infeksi tertinggi.

Di bawah tindakan penguncian, yang pihak berwenang pekan lalu katakan akan berlaku secara nasional dari 31 Desember - 4 Januari, penduduk hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk layanan penting seperti berobat dan belanja bahan makanan, kata Menteri Kesehatan Luis Sucre.

Menghadapi lonjakan jumlah rawat inap, para pejabat berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit di negara itu dan mempekerjakan staf perawatan kesehatan tambahan, tambahnya.

Baca juga: Puluhan migran di Panama terjangkit virus corona
Baca juga: Kasus COVID-19 menurun, Panama akan mulai lagi kegiatan ekonomi


Pemerintah Panama mulai pekan depan akan menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat dengan meminta laki-laki dan perempuan untuk berbelanja di hari yang berbeda, kata pejabat terkait pada Jumat (18/12), sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Pembatasan tersebut serupa dengan kebijakan yang dilakukan negara Amerika Tengah itu pada Juni untuk beberapa wilayah yang terjangkit parah saja, sementara aturan baru akan berlaku secara nasional.

"Per hari Senin, 21 Desember, dengan tujuan untuk mengurangi mobilitas, pembelanjaan akan dilakukan sesuai gender," kata Menteri Kesehatan Luis Sucre, dalam sebuah pernyataan di televisi.

Khusus pada hari Natal dan Tahun Baru, otoritas akan memberlakukan karantina total, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Sumber : Reuters

Baca juga: Panama pisahkan hari belanja lelaki dan perempuan demi cegah COVID
Baca juga: Panama umumkan buka kembali ekonomi lebih lanjut mulai pekan depan