Dokter ingatkan pentingnya tingkatkan kesehatan lansia saat pandemi
27 Desember 2020 22:55 WIB
Pengungsi lansia dan anak-anak di barak pengungsian tanggap darurat bencana erupsi Merapi di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto.
Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan pentingnya meningkatkan kesehatan lansia di tengah pandemi COVID-19 mengingat tingginya jumlah penduduk lansia sebagai salah satu kelompok berisiko.
Dr Dwi Anita Suryandari M.Biomed dalam keterangannya pada kegiatan penyuluhan kesehatan lansia yang dilakukan secara daring dipantau di Jakarta, Minggu, mengingatkan agar kelompok masyarakat lansia lebih menjaga pola hidup yang sehat guna menghindari risiko terkena berbagai macam penyakit.
Dokter Dwi menyarankan agar lansia menjaga pola makan dengan memenuhi gizi yang seimbang serta meningkatkan menu yang lebih banyak serat untuk menjaga pencernaan. Dia mengingatkan agar lansia mulai mengonsumsi karbohidrat dalam porsi yang lebih kecil.
"Mulai hindari makanan siap saji, berhenti merokok untuk bapak-bapak yang masih merokok, konsumsi air putih kalau bisa dalam keadaan hangat," kata Dwi.
Dr drg Dwirini Retno Gunarti MS yang juga merupakan dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan pada para lansia untuk meminum lebih banyak air.
Baca juga: Protokol kesehatan lansia di tengah pandemi COVID-19
Dia menganjurkan agar lansia meminum 1500 cc air dalam sehari. "Lansia biasanya malas minum air karena bolak-balik ke kamar mandi, padahal lansia butuh air. Merasa tidak haus, tapi justru butuh air," kata Dwirini.
Dokter Dwi Anita juga menekankan pentingnya memiliki waktu istirahat yang cukup, beraktivitas fisik ringan bagi lansia, serta menjaga hubungan sosial atau melakukan kegiatan yang disenangi untuk terhindar dari stres.
"Tujuan olahraga untuk lansia itu refreshing. Lakukan olahraga yang ringan jangan yang berat, dan jangan berisiko cedera. Misalnya bisa jalan santai, atau jalan cepat," kata Dwi.
Dia juga menganjurkan agar lansia membiasakan membaca untuk mempertahankan kemampuan otak untuk bekerja. Tujuannya, agar lansia terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan memori seperti alzheimer atau pikun.
Dokter spesialis paru yang juga menangani pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet Dr dr Anna Rozaliyani M.Biomed Sp.P mengimbau agar kelompok masyarakat lansia tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terinfeksi virus.
Dia mengingatkan masyarakat, khususnya lansia, agar jangan lengah terhadap pandemi yang masih berlangsung hingga hari ini. Anna mengingatkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.
Baca juga: Penerima bantuan PKH dituntut penuhi kewajiban
Menurut Anna, masyarakat sering kali merasa aman berada di lingkup keluarga sehingga tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Padahal, kata dia, terdapat penularan COVID-19 dari klaster keluarga karena adanya anggota keluarga yang masih berkegiatan di luar rumah dengan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
Tim dosen FKUI memberikan penyuluhan kepada lansia pada Posbindu lansia di beberapa tempat yaitu Depok, Bekasi, dan Jakarta sebagai program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia.
Dalam program dengan tema Kesehatan Ramah Lansia untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Lansia - Upaya Pemberdayaan Posyandu Lansia, kelompok masyarakat lansia diberikan edukasi melalui penyuluhan daring mengenai peningkatan kesehatan pada lansia.
Kegiatan tersebut juga bertujuan mengisi dan menghidupkan kegiatan Posyandu Lansia dengan berbagai kegiatan terkait kesehatan lansia. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi dan penyuluhan tentang berbagai penyakit degeneratif yang sering terjadi dan faktor resikonya, edukasi dan penyuluhan tentang olahraga dan menjaga kebugaran pada lansia serta pentingnya asupan gizi dan nutrisi pada lansia.
Baca juga: KBRI Washington gelar penyuluhan kesehatan mental bagi WNI lansia
Dr Dwi Anita Suryandari M.Biomed dalam keterangannya pada kegiatan penyuluhan kesehatan lansia yang dilakukan secara daring dipantau di Jakarta, Minggu, mengingatkan agar kelompok masyarakat lansia lebih menjaga pola hidup yang sehat guna menghindari risiko terkena berbagai macam penyakit.
Dokter Dwi menyarankan agar lansia menjaga pola makan dengan memenuhi gizi yang seimbang serta meningkatkan menu yang lebih banyak serat untuk menjaga pencernaan. Dia mengingatkan agar lansia mulai mengonsumsi karbohidrat dalam porsi yang lebih kecil.
"Mulai hindari makanan siap saji, berhenti merokok untuk bapak-bapak yang masih merokok, konsumsi air putih kalau bisa dalam keadaan hangat," kata Dwi.
Dr drg Dwirini Retno Gunarti MS yang juga merupakan dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan pada para lansia untuk meminum lebih banyak air.
Baca juga: Protokol kesehatan lansia di tengah pandemi COVID-19
Dia menganjurkan agar lansia meminum 1500 cc air dalam sehari. "Lansia biasanya malas minum air karena bolak-balik ke kamar mandi, padahal lansia butuh air. Merasa tidak haus, tapi justru butuh air," kata Dwirini.
Dokter Dwi Anita juga menekankan pentingnya memiliki waktu istirahat yang cukup, beraktivitas fisik ringan bagi lansia, serta menjaga hubungan sosial atau melakukan kegiatan yang disenangi untuk terhindar dari stres.
"Tujuan olahraga untuk lansia itu refreshing. Lakukan olahraga yang ringan jangan yang berat, dan jangan berisiko cedera. Misalnya bisa jalan santai, atau jalan cepat," kata Dwi.
Dia juga menganjurkan agar lansia membiasakan membaca untuk mempertahankan kemampuan otak untuk bekerja. Tujuannya, agar lansia terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan memori seperti alzheimer atau pikun.
Dokter spesialis paru yang juga menangani pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet Dr dr Anna Rozaliyani M.Biomed Sp.P mengimbau agar kelompok masyarakat lansia tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar tidak terinfeksi virus.
Dia mengingatkan masyarakat, khususnya lansia, agar jangan lengah terhadap pandemi yang masih berlangsung hingga hari ini. Anna mengingatkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.
Baca juga: Penerima bantuan PKH dituntut penuhi kewajiban
Menurut Anna, masyarakat sering kali merasa aman berada di lingkup keluarga sehingga tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Padahal, kata dia, terdapat penularan COVID-19 dari klaster keluarga karena adanya anggota keluarga yang masih berkegiatan di luar rumah dengan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
Tim dosen FKUI memberikan penyuluhan kepada lansia pada Posbindu lansia di beberapa tempat yaitu Depok, Bekasi, dan Jakarta sebagai program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia.
Dalam program dengan tema Kesehatan Ramah Lansia untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Lansia - Upaya Pemberdayaan Posyandu Lansia, kelompok masyarakat lansia diberikan edukasi melalui penyuluhan daring mengenai peningkatan kesehatan pada lansia.
Kegiatan tersebut juga bertujuan mengisi dan menghidupkan kegiatan Posyandu Lansia dengan berbagai kegiatan terkait kesehatan lansia. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi dan penyuluhan tentang berbagai penyakit degeneratif yang sering terjadi dan faktor resikonya, edukasi dan penyuluhan tentang olahraga dan menjaga kebugaran pada lansia serta pentingnya asupan gizi dan nutrisi pada lansia.
Baca juga: KBRI Washington gelar penyuluhan kesehatan mental bagi WNI lansia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: