Delegasi Maroko bertandang ke Israel pekan depan
27 Desember 2020 22:03 WIB
Pengunjuk rasa Palestina bersiap melepaskan balon saat berunjuk rasa menentang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dekat pemukiman Israel Psagot di wilayah pendudukan Tepi Barat, Rabu (18/11/2020). Gambar diambil 18 November 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman/NZ/djo.
Yerusalem (ANTARA) - Delegasi dari Maroko akan bertandang ke Israel pekan depan dalam rangka memajukan hubungan yang baru dinormalisasi, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sabtu (26/12).
Netanyahu pada Jumat (25/12) berbicara dengan Raja Maroko Mohammed VI dan mengundang Raja untuk berkunjung.
Israel sendiri juga telah mengirim delegasi ke Maroko, yaitu pada Selasa (22/12).
Kedua negara berencana saling membuka kembali kantor penghubung dan meluncurkan penerbangan langsung komersial.
"Kami sepakat bahwa delegasi Maroko akan datang ke sini pada awal minggu untuk memajukan semuanya," kata Netanyahu dalam video yang ia unggah di Twitter.
Dalam video itu, Netanyahu menggambarkan percakapannya dengan Raja Mohammed VI.
Juru bicara pemerintah Maroko tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Namun, seorang sumber diplomatik, yang berbicara tanpa menyebutkan nama, mengatakan waktu dan komposisi delegasi belum ditentukan.
Maroko telah mengikuti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat itu dan menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap misi lama bahwa Israel harus terlebih dahulu memenuhi tuntutan agar Palestina menjadi sebuah negara.
Mitra-mitra baru Israel itu juga menikmati manfaat bilateral dari Washington. Dalam kasus Maroko, AS memberi pengakuan pada kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Para pejabat Maroko menggambarkan kesepakatan mereka dengan Israel sebagai pemulihan hubungan tingkat menengah, yang diturunkan Rabat pada 2000 sebagai solidaritas dengan Palestina.
Raja telah menegaskan kembali posisinya dalam mendukung solusi dua negara pada konflik Israel-Palestina dan menyoroti "hubungan dekat" kerajaan dengan komunitas Yahudi di Maroko.
Sumber: Reuters
Baca juga: UEA sambut baik hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel
Baca juga: Maroko sepakat normalkan hubungan dengan Israel
Netanyahu pada Jumat (25/12) berbicara dengan Raja Maroko Mohammed VI dan mengundang Raja untuk berkunjung.
Israel sendiri juga telah mengirim delegasi ke Maroko, yaitu pada Selasa (22/12).
Kedua negara berencana saling membuka kembali kantor penghubung dan meluncurkan penerbangan langsung komersial.
"Kami sepakat bahwa delegasi Maroko akan datang ke sini pada awal minggu untuk memajukan semuanya," kata Netanyahu dalam video yang ia unggah di Twitter.
Dalam video itu, Netanyahu menggambarkan percakapannya dengan Raja Mohammed VI.
Juru bicara pemerintah Maroko tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Namun, seorang sumber diplomatik, yang berbicara tanpa menyebutkan nama, mengatakan waktu dan komposisi delegasi belum ditentukan.
Maroko telah mengikuti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat itu dan menganggapnya sebagai pengkhianatan terhadap misi lama bahwa Israel harus terlebih dahulu memenuhi tuntutan agar Palestina menjadi sebuah negara.
Mitra-mitra baru Israel itu juga menikmati manfaat bilateral dari Washington. Dalam kasus Maroko, AS memberi pengakuan pada kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Para pejabat Maroko menggambarkan kesepakatan mereka dengan Israel sebagai pemulihan hubungan tingkat menengah, yang diturunkan Rabat pada 2000 sebagai solidaritas dengan Palestina.
Raja telah menegaskan kembali posisinya dalam mendukung solusi dua negara pada konflik Israel-Palestina dan menyoroti "hubungan dekat" kerajaan dengan komunitas Yahudi di Maroko.
Sumber: Reuters
Baca juga: UEA sambut baik hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel
Baca juga: Maroko sepakat normalkan hubungan dengan Israel
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: