Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah narasi beredar di media Facebook menyebut virus corona varian baru yang ditemukan di Inggris tidak dapat dideteksi lewat tes reaksi berantai polimerase (PCR), maupun tes antigen.

Berikut narasi lengkap yang disebarkan salah satu akun di Facebook.

"Virus Covid-19 mengalami mutasi dan membentuk varian baru yg diberi nama covid-19 B117, virus jenis baru ini sedang mengganas di Inggris dan sudah masuk ke Singapura melalui seorang mahasiswi warga Singapura yg sedang mudik. Celakanya virus tersebut tidak bisa terdeteksi melalui PCR test atau Rapid test Antigen.
Ternyata kemampuan manusia sangat terbatas. Tiada lagi tempat bergantung dan mohon pertolongan selain Allah. Laa haula wa laa quwwata illa billah."


Lalu benarkah virus varian baru itu tidak dapat dideteksi lewat tes PCR dan antigen?
Tangkapan layar akun yang mengunggah narasi bahwa corona varian baru tak dapat dideteksi lewat tes PCR. (Facebook)


Penjelasan:

Penelusuran ANTARA, narasi di Facebook itu terbantahkan oleh para pakar kesehatan.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban, dalam unggahan di akun twitter resminya pada 25 Desember, menyatakan tes PCR bisa mendeteksi varian baru virus corona.

"Ada yang bilang varian baru (virus) ini tidak bisa terdeteksi tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku menancap pada permukaan virus korona) berbeda," katanya.

Sementara, Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Gunadi, seperti dilaporkan Detik.com, mengatakan tes PCR untuk mendeteksi varian baru virus corona dari Inggris itu tidak menggunakan gen S.

"Karena varian baru tersebut terdiri dari multipel mutasi pada protein S, maka diagnosis COVID-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S, karena bisa memberikan hasil negatif palsu," demikian kata Gunadi.

Klaim: Varian baru virus corona tidak dapat dideteksi PCR
Rating: Hoaks

Cek fakta: Paling riuh, hoaks pasien COVID-19 meninggal dan rumah Puan dibakar

Cek fakta: Vaksin COVID-19 Pfizer bentuk vape? Cek faktanya!

Cek fakta: Hoaks, telegram Kapolri terkait pembubaran FPI