Laporan dari Kuala Lumpur
Malaysia catat kasus COVID-19 tertinggi 2.335
26 Desember 2020 19:52 WIB
Seorang dokter mengumpulkan sampel usab dari seorang pria untuk di tes penyakit virus korona (COVID-19) di luar Clinic Ajwa di Shah Alam, Malaysia, Kamis (10/12/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/WSJ/cfo)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan pada Sabtu (26/2020) Malaysia telah mencatatkan kasus harian baru tertinggi sepanjang pandemik COVID-19 melanda negara ini sebanyak 2.335 kasus.
"Ini menjadikan jumlah kasus positif COVID-19 di Malaysia sebanyak 103.900 kasus. Manakala jumlah kasus aktif terjangkit COVID-19 adalah 20.035 kasus," ujar Dirjen Kesehatan KKM, Dr Tan Sri Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Sabtu.
Dari jumlah kasus baru tersebut, ujar dia, terdapat 11 kasus impor yang tertular dari luar negeri manakala penularan COVID-19 dalam negara adalah sebanyak 2.324 kasus.
"Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur melaporkan kasus harian baru tertinggi yaitu sebanyak 728 kasus (31.2 persen). Dari jumlah ini, sebanyak 677 kasus (93.0 persen) adalah dari klaster-klaster dan penyaringan kontak rapat COVID-19 yang aktif dijalankan di lapangan," katanya.
Selanjutnya diikuti oleh Selangor sebanyak 710 kasus (30.4 persen) dan Johor sebanyak 412 kasus (17.6 persen).
Sebanyak 308 kasus (13.2 persen) yang dilaporkan pula adalah berkaitan klaster-klaster di penjara, depot tahanan imigrasi dan penjara yang meliputi Klaster Penjara Jalan Harapan (156 kasus), Klaster Pagar Siput (128 kasus), Klaster Tembok (8 kasus), Klaster Penjara Sandakan (tujuh kasus), Klaster Pagar Bentong (empat kasus), Klaster Tembok Gajah (dua kasus), Klaster GK Tawau (satu kasus), Klaster Penjara Kepayan (satu kasus), dan Klaster Kolam Air (satu kasus).
"Hingga kini terdapat 108 kasus positif COVID-19 yang sedang di ICU, di mana 50 kasus memerlukan bantuan pernafasan," katanya.
Noor Hisam menyatakan terdapat penambahan dua kasus kematian COVID-19 menjadikan jumlah kumulatif kasus kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 451 kasus (0.43 persen dari jumlah keseluruhan kasus).
Baca juga: 46 WNI ditahan di Genting, KJRI akan beri bantuan hukum
Baca juga: 12 perusahaan Malaysia ingkar tes COVID-19 pekerja jalani proses hukum
"Ini menjadikan jumlah kasus positif COVID-19 di Malaysia sebanyak 103.900 kasus. Manakala jumlah kasus aktif terjangkit COVID-19 adalah 20.035 kasus," ujar Dirjen Kesehatan KKM, Dr Tan Sri Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Sabtu.
Dari jumlah kasus baru tersebut, ujar dia, terdapat 11 kasus impor yang tertular dari luar negeri manakala penularan COVID-19 dalam negara adalah sebanyak 2.324 kasus.
"Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur melaporkan kasus harian baru tertinggi yaitu sebanyak 728 kasus (31.2 persen). Dari jumlah ini, sebanyak 677 kasus (93.0 persen) adalah dari klaster-klaster dan penyaringan kontak rapat COVID-19 yang aktif dijalankan di lapangan," katanya.
Selanjutnya diikuti oleh Selangor sebanyak 710 kasus (30.4 persen) dan Johor sebanyak 412 kasus (17.6 persen).
Sebanyak 308 kasus (13.2 persen) yang dilaporkan pula adalah berkaitan klaster-klaster di penjara, depot tahanan imigrasi dan penjara yang meliputi Klaster Penjara Jalan Harapan (156 kasus), Klaster Pagar Siput (128 kasus), Klaster Tembok (8 kasus), Klaster Penjara Sandakan (tujuh kasus), Klaster Pagar Bentong (empat kasus), Klaster Tembok Gajah (dua kasus), Klaster GK Tawau (satu kasus), Klaster Penjara Kepayan (satu kasus), dan Klaster Kolam Air (satu kasus).
"Hingga kini terdapat 108 kasus positif COVID-19 yang sedang di ICU, di mana 50 kasus memerlukan bantuan pernafasan," katanya.
Noor Hisam menyatakan terdapat penambahan dua kasus kematian COVID-19 menjadikan jumlah kumulatif kasus kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 451 kasus (0.43 persen dari jumlah keseluruhan kasus).
Baca juga: 46 WNI ditahan di Genting, KJRI akan beri bantuan hukum
Baca juga: 12 perusahaan Malaysia ingkar tes COVID-19 pekerja jalani proses hukum
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: