MPR: Perayaan Natal jadi momentum bangkitkan nilai toleransi
24 Desember 2020 22:42 WIB
Seorang lansia menyalakan lilin saat mengikuti perayaan menyambut Hari Raya Natal di Panti Wreda Elim Yayasan Pelkris, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). Selama pandemi COVID-19 panti wreda itu tidak memperkenankan keluarga membawa keluarga lansia mereka untuk merayakan Hari Raya Natal 2020 di luar panti dengan membuka loket kunjungan bersekat plastik guna mencegah potensi penyebaran Covid-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, mengatakan, semangat perayaan Natal 2020 di tengah pandemi Covid-19 harus dijadikan momentum membangkitkan kembali nilai-nilai toleransi dan kebhinnekaan yang mulai luntur.
"Pada peringatan Natal di tengah suasana pandemi Covid-19 saat yang tepat untuk meningkatkan kembali nilai-nilai toleransi, persatuan, saling menghormati antar umat beragama dan kebhinnekaan kita," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki hendak selalu dijaga dan dilestarikan lewat perilaku keseharian kita.
Baca juga: Natal momentum introspeksi diri dan memuliakan Tuhan
Ia menilai momentum peringatan Natal di Indonesia adalah saat yang tepat untuk mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bagi masyarakat yang merayakan Natal di masa pendemi Covid-19 juga harus mengedepankan keselamatan bersama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan Satgas pengendalian Covid-19 di masing-masing daerah," ujarnya.
Ia mengatakan bagi masyarakat yang tidak merayakan Natal juga harus mampu menjaga semangat persatuan dan kebersamaan di lingkungannya.
Baca juga: "Maknai kelahiran Yesus sebagai pembaharuan hati"
Ia mencontohkan kerukunan antar umat beragama sudah dicontohkan nenek moyang kita sejak dahulu, jadi masyarakat mampu untuk menjaga nilai-nilai toleransi tetap utuh.
Ia berharap, peringatan Natal di tengah keprihatinan akibat pandemi Covid-19 mampu mempersatukan semua elemen bangsa untuk bersama-sama menebar kebaikan bagi negeri.
Baca juga: Uskup Timika seruhkan pembaharuan kehidupan keluarga
"Salah satunya dalam bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungannya masing-masing," katanya.
Ia menilai upaya pencegahan yang dilakukan aparat keamanan dan pemerintah tidak akan berhasil apabila tidak ditopang kesadaran dan pengorbanan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Pada peringatan Natal di tengah suasana pandemi Covid-19 saat yang tepat untuk meningkatkan kembali nilai-nilai toleransi, persatuan, saling menghormati antar umat beragama dan kebhinnekaan kita," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki hendak selalu dijaga dan dilestarikan lewat perilaku keseharian kita.
Baca juga: Natal momentum introspeksi diri dan memuliakan Tuhan
Ia menilai momentum peringatan Natal di Indonesia adalah saat yang tepat untuk mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bagi masyarakat yang merayakan Natal di masa pendemi Covid-19 juga harus mengedepankan keselamatan bersama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan Satgas pengendalian Covid-19 di masing-masing daerah," ujarnya.
Ia mengatakan bagi masyarakat yang tidak merayakan Natal juga harus mampu menjaga semangat persatuan dan kebersamaan di lingkungannya.
Baca juga: "Maknai kelahiran Yesus sebagai pembaharuan hati"
Ia mencontohkan kerukunan antar umat beragama sudah dicontohkan nenek moyang kita sejak dahulu, jadi masyarakat mampu untuk menjaga nilai-nilai toleransi tetap utuh.
Ia berharap, peringatan Natal di tengah keprihatinan akibat pandemi Covid-19 mampu mempersatukan semua elemen bangsa untuk bersama-sama menebar kebaikan bagi negeri.
Baca juga: Uskup Timika seruhkan pembaharuan kehidupan keluarga
"Salah satunya dalam bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungannya masing-masing," katanya.
Ia menilai upaya pencegahan yang dilakukan aparat keamanan dan pemerintah tidak akan berhasil apabila tidak ditopang kesadaran dan pengorbanan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020
Tags: