Jakarta (ANTARA) - Salah satu kandidat presiden Barcelona berjanji merobohkan Camp Nou dan membangun stadion baru.

Agusti Benedito mengatakan bahwa rencananya akan lebih murah dibandingkan proyek renovasi Camp Nou 'Espai Barca' yang sedang dikerjakan yang akan meningkatkan kapasitas stadion ini enjadi 105.000 penonton, tetapi tertunda akibat pandemi virus corona sejak disetujui pada 2018.

Seiring dengan peningkatan performa di lapangan, masa depan Lionel Messi dan keuangan klub, masa depan Camp Nou menjadi isu utama dalam pemilihan presiden 24 Januari nanti.

Benedito menyarankan Barca agar selama tiga tahun bermain di bekas stadion Espanyol yang dibangun untuk Olimpiade 1992 sambil menunggu stadion baru rampung.

"Bila kami memenangkan pemilu, kami akan membangun stadion baru," kata Benedito dalam presentasi kampanyenya seperti dikutip Goal, Rabu.

"Kami telah mempertimbangkan dua opsi. Yang pertama merobohkan Camp Nou dan membangunnya di tempat yang sama. Itu berarti bermain di Montjuic selama tiga tahun."

"Pilihan lainnya membangun stadion baru di Sant Joan Despi (tempat latihan Barcelona). Itu akan dipilih dalam referendum selama tahun pertama mandat kami bila kami terpilih pada 24 Januari."

Benedito mengatakan bahwa proyek tersebut akan menelan biaya lebih dari 900 juta euro (Rp15,6 triliun). "Ini akan dibiayai dari penjualan hak penamaan stadion untuk jangka waktu 25 tahun."

Sejumlah calon presiden berharap menggantikan Josep Maria Bartomeu yang mengundurkan diri bersama dengan anggota dewan lainnya pada Oktober 2020 setelah mosi tidak percaya terhadapnya.

Barcelona saat ini dipimpin presiden sementara Carles Tusquets.

Baca juga: Calon Presiden Barcelona pampang spanduk di dekat markas Real Madrid
Baca juga: Barcelona gelar pemilihan presiden klub 24 Januari