Gunung Kidul (ANTARA) - Tim penjinak bom Detasemen Gegana Sat Brimob Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan sterilisasi empat gereja besar yang memiliki jemaat besar di Kabupaten Gunung Kidul dalam rangka memberikan kepastian keamanan dan penerapan protokol kesehatan selama perayaan Natal 2020.

Kasubbag Dalops Bag Ops Polres Gunung Kidul Iptu Sumardi di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan empat gereja yang dilakukan sterilisasi, yakni Gereja Santo Petrus Kanisius Baleharjo (Karangmojo), Gereja Kristen Jawa Wonosari, Gerejo Santo Yusuf Logandeng (Playen), dan Gereja Katolik Kelor (Karangmojo).

"Empat gereja ini memiliki jemaat banyak, sehingga kami melakukan sterilisasi di gereja ini," kata Sumardi.

Baca juga: Polres dan Brimob Polda Jabar sisir gereja antisipasi teror

Ia mengatakan sterilisasi ini untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang akan melaksanakan perayaan Natal 2020. Sejauh ini situasi di Kabupaten Gunung Kidul masih aman dan tidak ditemukan gangguan.

"Sampai saat ini, kondisi keamanan di Gunung Kidul terpantau aman dan kondusif. Kami berharap perayaan Natal 2020 juga berjalan lancar, aman dan kondusif," harapnya.

Dari pantauan di Gereja Santo Petrus Kanisius Baleharjo Wonosari, sejumlah anggota Tim Gegana Polda DIY yang dibekali peralatan-peralatan canggih memeriksa sudut-sudut ruangan. Alat pendeteksi logam digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahan berbahaya di gereja-gereja itu. Sejumlah buku-buku hingga ornamen-ornamen yang terpasang di Gereja juga turut diperiksa. Termasuk saklar listrik juga tidak luput dari pemeriksaan.

Sumardi juga mengatakan selain sterilisasi, petugas juga melihat sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan di setiap gereja dalam mengantipasi penyebaran COVID-19. Pihak gereja sangat memahami kondisi ini, sehingga segalanya sudah disiapkan mulai dari tempat cuci tangan, termo gun, hingga penataan tempat duduk jemaat.

"Keamanan protokol kesehatan juga diutamakan pada masa pandemi ini, disamping aman juga sehat," kata Sumardi.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Natal Gereja Santo Petrus Heru Tri Cahyanto mengatakan natal tahun ini secara ibadah diselenggarakan secara sederhana. Kapasitas umat yang boleh mengikuti misa sesuai dengan rekomendasi gugus tugas yakni 40 persen dari kapasitas gereja.

"Kapasitas gereja sebanyak 1.600 orang. Namun gugus tugas merekomendasikan hanya diisi 40 persen. Kami memahami kebijakan ini, demi keselamatan bersama," katanya.
Baca juga: Polda Sumsel siagakan 63 pos pelayanan mudik Natal-Tahun Baru
Baca juga: Polresta Cirebon pastikan tempat istirahat tol diberlakukan pembatasan