Atletik
Bos atletik tegaskan skorsing karena doping tak bisa ditawar
23 Desember 2020 17:30 WIB
Presiden World Athletics Sebastian Coe saat bertemu dengan presiden penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Mori Yoshiro (tak terlihat dalam foto) di Tokyo pada 8 Oktober2020. ANTARA/AFP/DU XIAOYI.
Jakarta (ANTARA) - Presiden World Athletics Sebastian Coe mengisyaratkan tidak akan berkompromi dengan pelanggar ketentuan doping dengan menyatakan bahkan reputasi tidak akan melindungi atlet-atlet kelas atas dari skorsing akibat doping.
Coe juga mengingatkan pada Olimpiade Tokyo tahun depan bakal jauh lebih sulit mengonsumsi zat-zat terlarang.
Sekelompok atlet-atlet top termasuk juara dunia lari 100m putra Christian Coleman dijatuhi sanksi oleh Unit Integritas Atletik (AIU) belakangan tahun ini ketika badan ini berusaha memulihkan integritas dalam cabang olah raga yang diganyang skandal doping.
Baca juga: Pelari Christian Coleman diskors sementara terkait tes doping
Baca juga: Juara dunia lari 100 meter Coleman terancam absen di Olimpiade Tokyo
"Saya suka beranggapan bahwa AIU telah membuktikan kepada para atlet bahwa kami tidak takut kepada reputasi. Di mana pun terjadi pelanggaran, kami tak takut kepada yang bilang 'Oh, itu punya nama besar,'" kata Coe yang memenangkan dua medali emas Olimpiade dari nomor 1.500 meter putra kepada media Inggris.
Coe menyatakan AIU tak mau menyenangkan kelompok tertentu atlet. "Tetapi saya kira lembaga ini sudah memulihkan kepercayaan diri bahwa kita memiliki organisasi yang tanpa rasa takut dan dengan keras sekali menyingkirkan para penipu."
Coe mengatakan kemajuan tes doping akan membuat atlet lebih sulit menghindarkan diri dari terungkap.
"Yang bisa saya katakan adalah seandainya mereka berbuat curang, maka ada kemungkinan yang lebih besar mereka terungkap di Tokyo daripada kemungkinan terungkap pada Olimpiade-Olimpiade sebelumnya," pungkas Coe seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Sprinter Deajah Stevens absen pada Olimpiade Tokyo karena diskors
Baca juga: IAAF : atlet harus antri dalam prioritas pembagian vaksin
Coe juga mengingatkan pada Olimpiade Tokyo tahun depan bakal jauh lebih sulit mengonsumsi zat-zat terlarang.
Sekelompok atlet-atlet top termasuk juara dunia lari 100m putra Christian Coleman dijatuhi sanksi oleh Unit Integritas Atletik (AIU) belakangan tahun ini ketika badan ini berusaha memulihkan integritas dalam cabang olah raga yang diganyang skandal doping.
Baca juga: Pelari Christian Coleman diskors sementara terkait tes doping
Baca juga: Juara dunia lari 100 meter Coleman terancam absen di Olimpiade Tokyo
"Saya suka beranggapan bahwa AIU telah membuktikan kepada para atlet bahwa kami tidak takut kepada reputasi. Di mana pun terjadi pelanggaran, kami tak takut kepada yang bilang 'Oh, itu punya nama besar,'" kata Coe yang memenangkan dua medali emas Olimpiade dari nomor 1.500 meter putra kepada media Inggris.
Coe menyatakan AIU tak mau menyenangkan kelompok tertentu atlet. "Tetapi saya kira lembaga ini sudah memulihkan kepercayaan diri bahwa kita memiliki organisasi yang tanpa rasa takut dan dengan keras sekali menyingkirkan para penipu."
Coe mengatakan kemajuan tes doping akan membuat atlet lebih sulit menghindarkan diri dari terungkap.
"Yang bisa saya katakan adalah seandainya mereka berbuat curang, maka ada kemungkinan yang lebih besar mereka terungkap di Tokyo daripada kemungkinan terungkap pada Olimpiade-Olimpiade sebelumnya," pungkas Coe seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Sprinter Deajah Stevens absen pada Olimpiade Tokyo karena diskors
Baca juga: IAAF : atlet harus antri dalam prioritas pembagian vaksin
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: