Amsterdam (ANTARA) - Rumah sakit di Belanda pada Selasa mengatakan pihaknya akan menghentikan semua perawatan nonkritis beberapa pekan mendatang guna menangani peningkatan cepat pasien COVID-19.

Infeksi virus corona di negara itu melonjak 42 persen menjadi 83.240 dalam sepekan hingga Selasa, menurut Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat, menyusul rentetan rekor lonjakan harian COVID-19.

Pekan lalu pemerintah Belanda memberlakukan penguncian ketat selama lima pekan, menutup semua sekolah dan pertokoan nonesensial, dalam upaya membendung penyebaran penyakit tersebut.

Baca juga: Belanda perketat aturan COVID-19 di tengah gelombang kedua pandemi
Baca juga: Belanda larang penerbangan dari Afrika Selatan terkait mutasi COVID


Kementerian Kesehatan pada Selasa mengatakan seluruh rumah sakit Belanda akan menghentikan sementara perawatan nonkritis hingga batas waktu yang tak ditentukan, sementara jumlah tempat tidur perawatan intensif di negara tersebut akan ditambah menjadi 1.450.

Menurut kementerian, sejauh ini pihaknya telah menerima dua pasien yang terinfeksi varian baru virus corona, yang sebelumnya muncul di Inggris dan mendorong sebagian besar negara untuk memutus perjalanan dengan Inggris.

Satu dari dua pasien tersebut belum lama ini bertolak ke Inggris, kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge kepada kantor berita ANP.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pembatasan sosial di Belanda diperpanjang hingga liburan akhir tahun
Baca juga: Kasus COVID-19 naik, Belanda kembali berlakukan penguncian parsial