Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tidak ingin diskriminasi muncul di Kementerian Agama serta menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.

"Saya tidak ingin dari Kementerian ini muncul sikap-sikap, cara-cara diskriminatif satu sama lain, itu ada atau muncul dari Kemenag," kata Yaqut dalam pidato pisah sambut dengan Menteri Agama 2019-2020 Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama, di Jakarta, Rabu.

Ia ingin satu sama lain untuk saling menghormati, terutama di antara pemeluk agama yang berbeda keyakinan. Mengutip pernyataan Khalifah Sayiddina Ali, Yaqut mengatakan jika bukan dalam saudara satu iman maka siapa pun adalah saudara dalam kemanusiaan.

Baca juga: Pengamat berharap menteri baru buat terobosan di tengah pandemi

Menurut Gus Yaqut, toleransi tingkat tinggi harus dicontohkan unsur Kementerian Agama kepada masyarakat. Dia mengatakan kebijakan antidiskriminasi itu akan menjadi arus utama di Kemenag.

"Pada saatnya nanti kita lakukan 'breakdown' yang saya sampaikan. Bagaimana Kemenag ini benar-benar menjadikan diri sebagai kementerian semua agama," kata dia.

Agama, kata dia, harus dikembalikan kepada fungsinya yaitu mendamaikan dan menjadi instrumen resolusi konflik semua persoalan.

"Kita menolak agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua dimulai dari kementerian ini," kata dia.

Untuk itu, Yaqut meminta kerja sama dari jajaran Kementerian Agama untuk mewujudkan antidiskriminasi.

"Saya akan minta kerja sama dari bapak ibu sekalian dalam mewujudkan cita-cita terhormat ini dan kita harus membuat sejarah. Kelak sejarah mencatat kita di sini pada sisi yang benar dalam sejarah, yang membuktikan itu kinerja kita pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: Fachrul Razi yakin Jokowi tepat pilih Yaqut jadi menteri agama
Baca juga: Sandiaga Uno siapkan 3 gagasan pariwisata Indonesia
Baca juga: Wamenkumham Eddy Hiraiej bagi-bagi tugas dengan Yasonna Laoly