Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan, saat ini zona orang pada peta penyebaran kasus COVID-19 di Kalbar terus meluas dimana sudah terdapat 11 kabupaten/kota yang masuk dalam zona oranye tersebut.
"Berdasarkan peta penyebaran kasus konfirmasi CPVID-19 yang ada di Kalbar per-20 Desember kemarin, terdapat penambahan jumlah daerah yang masuk dalam zona oranye (resiko sedang) sebanyak 11 daerah, dan tiga daerah lainnya masuk dalam zona kuning (resiko rendah)," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, untuk daerah yang masuk dalam zona oranye antara lain, Kabupaten Melawi, Kayong Utara, Sekadau, Kapuas Hulu, Sambas, Landak, Sintang, Bengkayang, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang. Sementara untuk daerah yang berada di zona kuning antara lain, Sanggau, Ketapang dan Mempawah.
"Sampai tanggal 21 Desember kemarin, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Kalbar mencapai 2.950 kasus, dimana angka ini masih terus bertambah jika dilihat dari angka hariannya," tuturnya.
Baca juga: Dinkes sebut 10 orang positif COVID-19 dari tes usap di GOR dan warkop
Dari 2.950 kasus konfirmasi COVID-19 tersebut, kata Harisson, sebanyak 392 orang masih dalam perawatan dan diisolasi. Sementara 2.533 orang lainnya dinyatakan sembuh dan 25 orang meninggal.
Terkait hal tersebut, kata Harisson, pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh kepala daerah melalui Dinkes di kabupaten/kota untuk memaksimalkan penanganan dan pencegahan COVID-19.
"Kami juga terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan pencegahan ini, salah satunya dengan memperketat pintu masuk Kalbar, agar tidak semakin banyak orang luar yang masuk ke daerah kita dan membawa virus tersebut." tuturnya.
Baca juga: Penyebaran tinggi, gubernur ambil alih komando COVID-19 di Pontianak
Pihaknya juga gencar melakukan razia di sejumlah daerah, dengan menggandeng pihak terkait di kabupaten/kota, untuk melakukan penelusuran siapa saja yang sudah terpapar oleh COVID-19 tersebut.
"Bagi daerah yang masuk zona oranye, kita minta untuk lebih maksimal dalam melakukan penelusuran siapa saja yang sudah terkonfirmasi, agar kita bisa melakukan pencegahan dan tidak semakin banyak masyarakat yang terpapar," katanya.
Menurut Harisson, dengan semakin banyaknya daerah yang masuk dalam zona oranye, tentu menjadi peringatan bagi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Kasus positif banyak, Singkawang-Kalbar gencarkan sosialisasi prokes
Baca juga: Santri di Kapuas Hulu-Kalbar diajak berjihad perangi COVID-19
Dinkes Kalbar: 11 daerah masuk zona oranye penyebaran COVID-19
22 Desember 2020 17:35 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Harisson. ANTARA/Dedi/am.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: