Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa, menandai level terendah tiga minggu menyusul kebangkitan COVID-19 di Sydney.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 merosot 70,30 poin atau 1,05 persen menjadi 6.599,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 74,50 poin atau 1,08 persen pada 6.845,50 poin.

Kekhawatiran atas kasus baru COVID-19 di utara Sydney telah menghantam pasar saham Australia selama seminggu terakhir, diperparah oleh kekhawatiran virus di luar negeri.

Harga minyak yang lebih rendah juga membebani saham energi yang turun lebih dari dua persen secara sektoral. Sektor material juga turun meskipun harga bijih besi terangkat lebih lanjut, sementara sebagian besar sektor lain termasuk keuangan melemah.

Sementara itu, saham perawatan kesehatan melawan tren dan ditutup sedikit lebih tinggi karena keuntungan perusahaan-perusahaan tertentu dalam sektor ini.

Di sektor keuangan, bank-bank besar terpangkas dengan Commonwealth Bank turun 0,70 persen, ANZ turun 1,72 persen, National Australia Bank turun 1,59 persen dan Westpac Bank turun 1,61 persen.

Saham-saham pertambangan anjlok dengan Rio Tinto turun 2,69 persen, BHP turun 1,76 persen, Fortescue Metals turun 2,33 persen, dan penambang emas Newcrest turun 2,09 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas anjlok dengan Oil Search turun 3,06 persen, Santos turun 3,32 persen dan Woodside Petroleum turun 3,13 persen.

Supermarket terbesar di Australia berkurang dengan Coles turun 1,35 persen dan Woolworths turun 1,18 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menyusut 0,99 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas anjlok 1,84 persen dan perusahaan biomedis CSL melemah 0,80 persen.

Baca juga: Saham Australia dibuka jatuh terseret sektor energi
Baca juga: Saham Aussie ditutup sedikit lebih rendah meski sektor material untung
Baca juga: Saham Aussie dibuka melemah tertekan kekhawatiran COVID-19 lokal