Belanda larang penerbangan dari Afrika Selatan terkait mutasi COVID
22 Desember 2020 08:10 WIB
Dokumentasi--Pengunjung menikmati minuman mereka di kafe yang buka kembali di Leidseplein Square, seiring Belanda melonggarkan sejumlah aturan penguncian untuk memerangi wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Amsterdam, Belanda. ANTARA FOTO/REUTERS/Eva Plevier/pras/djo.
Amsterdam (ANTARA) - Belanda pada Senin (21/12) menyusul sejumlah negara lainnya yang melarang penerbangan dari Afrika Selatan guna menghentikan penyebaran varian baru virus corona.
Pemerintah pusat mengumumkan bahwa seluruh penerbangan penumpang dilarang dan kebijakan itu segera berlaku hingga paling lambat 1 Januari.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi petugas medis, sedangkan pesawat kargo masih diizinkan beroperasi.
Sedikitnya lima negara dan maskapai, seperti Jerman dan Turki, dilaporkan telah melarang penerbangan menuju Afrika Selatan pada Senin usai mutasi genetik baru COVID-19 ditemukan di wilayah tersebut dan diyakini menjadi penyebab lonjakan infeksi baru-baru ini.
Belanda pada Minggu telah melarang seluruh penerbangan komersial dan feri dari Inggris terkait isu serupa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Varian baru virus corona mengguncang pasar, emas jatuh 6,1 dolar AS
Baca juga: WHO berkoordinasi dengan pejabat Inggris mengenai varian baru COVID
Baca juga: Inggris: Tak ada bukti varian baru COVID-19 punya gejala berbeda
Pemerintah pusat mengumumkan bahwa seluruh penerbangan penumpang dilarang dan kebijakan itu segera berlaku hingga paling lambat 1 Januari.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi petugas medis, sedangkan pesawat kargo masih diizinkan beroperasi.
Sedikitnya lima negara dan maskapai, seperti Jerman dan Turki, dilaporkan telah melarang penerbangan menuju Afrika Selatan pada Senin usai mutasi genetik baru COVID-19 ditemukan di wilayah tersebut dan diyakini menjadi penyebab lonjakan infeksi baru-baru ini.
Belanda pada Minggu telah melarang seluruh penerbangan komersial dan feri dari Inggris terkait isu serupa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Varian baru virus corona mengguncang pasar, emas jatuh 6,1 dolar AS
Baca juga: WHO berkoordinasi dengan pejabat Inggris mengenai varian baru COVID
Baca juga: Inggris: Tak ada bukti varian baru COVID-19 punya gejala berbeda
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: