Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan Kementerian Agama menjaga kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tetap dalam ritme yang baik meski pembelajaran kini banyak dilangsungkan secara daring semasa pandemi COVID-19.

"Tentu saja aturan-aturan yang kita bangun, 'learning outcome' akan diselaraskan," kata Ali saat berbincang dengan sejumlah jurnalis di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pendidikan di PTKIN yang kini lebih banyak dilangsungkan secara daring memiliki kelebihan seperti tidak perlu tatap muka. Tetapi tentu akan terjadi pengalaman dan iklim yang berbeda jika dibandingkan pembelajaran tatap muka.

Proses pembelajaran daring di PTKIN akan terus dimonitor dan dievaluasi sehingga produk pendidikan keluaran kampus tetap memiliki kualitas yang baik.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno mengatakan kuliah digital memiliki kelebihan dengan tidak ada keterbatasan daya tampung ruang belajar. Dengan begitu, penambahan ruang kuliah menjadi tidak mendesak.

Meski begitu, dia mengatakan perlu ada upaya agar pembelajaran daring dapat menghasilkan keluaran sebaik kuliah luring. Menurut dia, kendati kuliah saat ini banyak dilakukan daring tetapi dalam beberapa kelas harus dilakukan luring. Untuk hal tersebut, harus dikaji secara cermat ketika akan menyelenggarakan kelas tatap muka.

"Kegiatan belajar yang memerlukan hadir di laboratorium itu ada, tidak dimungkinkan daring. Maka ini agar dibatasi jumlah kehadiran yang tatap muka. Prosedur 3M dipastikan berjalan, cuci tangan dan sebagainya, berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat dan hal-hal perlu lainnya," kata dia.