IHSG awal pekan ditutup menguat di tengah koreksi bursa Asia
21 Desember 2020 16:31 WIB
Dokumentasi - Pekerja berjalan di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG Senin (21/12/2020) ditutup menguat 61,3 poin atau 1 persen ke posisi 6.165,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,63 poin atau 0,9 persen ke posisi 970,99 ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup menguat di tengah koreksi mayoritas bursa saham Asia.
IHSG ditutup menguat 61,3 poin atau 1 persen ke posisi 6.165,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,63 poin atau 0,9 persen ke posisi 970,99.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan, pelaku pasar mengapresiasi komitmen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.
"Di samping mempertahankan tingkat suku bunga acuan, market sangat mengapresiasi komitmen BI untuk melaksanakan kebijakan quantitative easing secara optimal dalam rangka meningkatkan likuiditas. Di sisi lain, perkembangan penelitian vaksin COVID-19 yang semakin progresif memberikan katalis positif bagi market," ujar Nafan.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melemah seiring aksi jual asing
Dari Amerika Serikat, di samping mempertahankan tingkat suku bunga acuan, pasar sangat mengapresiasi komitmen The Fed untuk melaksanakan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) secara optimal dalam rangka mendorong peningkatan daya beli, meningkatkan lapangan kerja, serta meningkatkan kinerja inflasi di Negeri Paman Sam.
"Selain itu, faktor harmonisasi politik antara Partai Republik dengan Partai Demokrat berhasil menyetujui program stimulus AS dari eksekutif," kata Nafan.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman bergerak di teritori positif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Secara sektoral, delapan sektor meningkat dimana sektor pertambangan paling tinggi yaitu 3,81 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor infrastruktur masing-masing 3,04 persen dan 2,21 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor aneka industri dan sektor konsumer masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,07 persen
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp14,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.552.493 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,92 miliar lembar saham senilai Rp20,66 triliun. Sebanyak 308 saham naik, 190 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 48,97 poin atau 0,18 persen ke 26.714,42, indeks Hang Seng turun 191,92 poin atau 0,72 persen ke 26.306,68, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,68 atau 0,16 persen ke 2.844,3.
Baca juga: IHSG diprediksi terkoreksi seiring pelemahan bursa saham AS
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 27,3 poin
IHSG ditutup menguat 61,3 poin atau 1 persen ke posisi 6.165,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,63 poin atau 0,9 persen ke posisi 970,99.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan, pelaku pasar mengapresiasi komitmen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.
"Di samping mempertahankan tingkat suku bunga acuan, market sangat mengapresiasi komitmen BI untuk melaksanakan kebijakan quantitative easing secara optimal dalam rangka meningkatkan likuiditas. Di sisi lain, perkembangan penelitian vaksin COVID-19 yang semakin progresif memberikan katalis positif bagi market," ujar Nafan.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melemah seiring aksi jual asing
Dari Amerika Serikat, di samping mempertahankan tingkat suku bunga acuan, pasar sangat mengapresiasi komitmen The Fed untuk melaksanakan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) secara optimal dalam rangka mendorong peningkatan daya beli, meningkatkan lapangan kerja, serta meningkatkan kinerja inflasi di Negeri Paman Sam.
"Selain itu, faktor harmonisasi politik antara Partai Republik dengan Partai Demokrat berhasil menyetujui program stimulus AS dari eksekutif," kata Nafan.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman bergerak di teritori positif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Secara sektoral, delapan sektor meningkat dimana sektor pertambangan paling tinggi yaitu 3,81 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor infrastruktur masing-masing 3,04 persen dan 2,21 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor aneka industri dan sektor konsumer masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,07 persen
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp14,72 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.552.493 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,92 miliar lembar saham senilai Rp20,66 triliun. Sebanyak 308 saham naik, 190 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 48,97 poin atau 0,18 persen ke 26.714,42, indeks Hang Seng turun 191,92 poin atau 0,72 persen ke 26.306,68, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,68 atau 0,16 persen ke 2.844,3.
Baca juga: IHSG diprediksi terkoreksi seiring pelemahan bursa saham AS
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 27,3 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: